Verifikasi Selesai Tujuh Hari
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pemuda dan Olahraga berkomitmen menyelesaikan verifikasi proposal pemusatan latihan nasional Asian Games 2018 dalam tujuh hari kerja. Selanjutnya, setiap cabang olahraga akan dipanggil untuk negosiasi dan menandatangani kontrak bantuan dana.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana mengatakan, tim verifikasi yang terdiri atas 11 orang mulai memverifikasi proposal hari Selasa atau Rabu. Verifikasi meliputi dana pelatnas, uji coba, suplemen atlet, dan perlengkapan alat. Tidak semua dana yang diajukan akan disetujui.
”Nominal bantuan yang dikucurkan tergantung dari kejelasan perencanaan dan peluang perolehan medali. Verifikasi selesai satu minggu,” kata Mulyana di sela-sela acara bimbingan teknis pengelolaan dana dan performa tinggi di Jakarta, Senin (18/12). Bimbingan teknis diikuti 66 wakil cabang olahraga.
Pada minggu kelima Desember, 40 cabang olahraga akan dipanggil menghadap tim verifikasi. Mereka diberi penjelasan nominal bantuan dan prosedur penerimaan. Penyaluran dana akan melalui 2-3 termin yang setiap terminnya harus disertai pertanggungjawaban. Pencairan anggaran mulai minggu ke-3 atau ke-4 bulan Januari.
Namun, target verifikasi dan validasi bisa mundur jika belum semua cabang mengumpulkan proposal hingga Senin pukul 24.00 WIB. Sebab, Kemenpora harus membuat laporan total kebutuhan cabang untuk diajukan ke Kementerian Keuangan. ”Kemenkeu tidak menerima laporan satu per satu cabang,” katanya.
Anggota tim verifikasi adalah Inugroho, Jonny Awuy, dan Twisyono (KONI), Hary Setiyono (Universitas Negeri Surabaya) dan Eko Juli Fitrianto (Universitas Negeri Jakarta). Enam lainnya praktisi olahraga dan staf Kemenpora, yaitu Adhi Purnomo, M Yunus, Bambang Siswanto, Azis Aryanto, Dadi Surjadi, dan Yusup Suparman.
Kooperatif
Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto meminta semua pengurus cabang olahraga lebih kooperatif, disiplin, dan tepat waktu mengumpulkan proposal pelatnas. Hingga Senin siang, baru 33 dari 40 cabang yang telah menyerahkan proposal.
Sejumlah cabang telah melayangkan surat alasan keterlambatan itu kepada Kemenpora. Alasannya beragam, antara lain karena kesibukan mengurus pelatnas, ikut uji coba pertandingan, hingga urusan di luar pelatihan/pertandingan.
”Kalau masih berkutat pada urusan administrasi sampai tahun depan, bagaimana cabang bisa fokus melakukan pelatnas dan peningkatan kemampuan atlet,” kata Gatot.
Agar tak semakin telat, kata Gatot, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora diminta jemput bola dengan bertanya langsung ke cabang seputar hambatan pembuatan proposal. Apabila ada kendala, Kemenpora akan turut membantu, termasuk lewat bimbingan teknis.
Secara terpisah, Ketua Umum PP Pelti Rildo Ananda Anwar mengatakan, pihaknya mengajukan bantuan dana senilai Rp 14 miliar untuk kebutuhan 14 atlet. Penyusunan anggaran melibatkan tiga anggota tim konsultan keuangan. Selama dua minggu mereka menyusun kebutuhan dana untuk pemusatan latihan, uji coba, dan perlengkapan alat. Atlet yang masuk pelatnas adalah petenis berusia 17-20 tahun.
Ketua kontingen
Senin siang, Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Pengarah Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 memimpin rapat terbatas di kantor Wapres, Jakarta. Hasil rapat itu, pemerintah menunjuk Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Ketua Kontingen (CdM) Indonesia di Asian Games 2018.
Syafruddin akan memimpin dan mengoordinasikan persiapan kontingen Indonesia untuk mencapai target 20 medali emas dalam Asian Games. Syafruddin sebelumnya pernah menjadi Ketua Bidang Organisasi KONI dan Wakil Ketua Kontingen SEA Games pada 2013.
Syafruddin mengatakan akan segera mengoordinasikan semua cabang olahraga untuk memastikan kesiapan atlet dan komponen pendukung. ”Perhatian kita agar semua atlet betul-betul siap dari seluruh aspek, tak hanya fisik, tetapi juga kesiapan mental,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengingatkan agar semua proses administrasi cabang, termasuk urusan proposal, selesai sebelum pergantian tahun supaya CdM fokus mempersiapkan kontingen Indonesia. Kalla berharap semua cabang olahraga fokus pada pembinaan atlet.
(KRN/DRI/DD01/INA)