JAKARTA, KOMPAS — Tim bulu tangkis ganda putri Indonesia menjadikan Asian Games 2018 sebagai sasaran utama prestasi. Tim pelatih menyiapkan tiga pasangan pemain untuk bersaing pada perhelatan kejuaraan multicabang antarnegara se-Asia itu.
Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, mengatakan, penentuan ganda putri berdasarkan prestasi dan kemajuan latihan sehari-hari. ”Sejauh ini, ganda putri yang sudah pasti adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Masih ada enam pemain yang akan kami seleksi menjadi dua pasangan,” kata Eng Hian di Pelatnas Cipayung, Kamis (21/12).
Eng Hian mengatakan, Greysia/Apriyani masuk tim inti karena mereka menunjukkan prestasi dan kemajuan latihan yang baik. Sejak dipasangkan pada Juli, keduanya mencapai final turnamen Super Series Hong Kong dan menjadi juara di Perancis.
Selain Greysia/Apriani, ganda putri lain terdiri atas Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, dan Nitya Krishinda Maheswari/Yulfira Barkah.
Menurut Eng Hian, pengalaman bukan lagi menjadi patokan untuk menentukan tim inti Asian Games. Yang terpenting adalah memilih pasangan yang berprestasi dan menunjukkan kemajuan latihan cukup baik.
Untuk menemukan pasangan yang sesuai, sepanjang 2017 PBSI melakukan bongkar-pasang ganda putri. Della, misalnya, sebelum dipasangkan dengan Rizki, pernah tampil pada turnamen Grand Prix Gold di Thailand berduet dengan Apriyani.
Della kemudian dipasangkan dengan Rosyita Eka Putri Sari. Della/Rosyita tampil di Grand Prix Gold Jerman dan Swiss, serta turnamen super series/premier di All England, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Belum puas dengan hasil mereka, pelatih menggabungkan Della dan Rizki. Pencapaian terbaik mereka, yakni babak ketiga turnamen Super Series Premier di Denmark dan semifinal Grand Prix Gold di Makau.
Kembali
Pelatih ganda putri juga berharap pemain senior, Nitya Krishinda Maheswari, dapat kembali ke penampilannya semula. Nitya melewatkan 11 bulan latihan untuk proses memulihkan tubuh setelah menjalani operasi lutut.
Kemarin, di pelatnas PBSI, Nitya menjalani program latihan dengan mengutamakan kelincahan gerakan dan tenaga. Latihan berat membuat Nitya terlihat dua kali membaringkan tubuh di lapangan. Namun, dia tidak menyerah. Sebaliknya, Nitya justru menunjukkan semangat berlatih.
Untuk menguji penampilan para pemain, sepanjang Januari ini, ganda putri Indonesia akan menjalani turnamen bulu tangkis di Thailand, Malaysia, dan Indonesia Master. Hasil pertandingan akan menentukan pasangan pemain Asian Games.
Apriyani mengatakan, kemenangannya di Perancis menambah motivasi dan percaya diri menghadapi Asian Games. ”Kemenangan itu meyakinkan bahwa saya bisa. Namun, saya tidak boleh larut. Saya harus siap untuk tugas berikut,” ujarnya.
Apriyani mengatakan, dia banyak terbantu dengan motivasi yang diberikan Greysia. Pemain senior ini kerap mengingatkan Apriyani untuk tidak takut pada lawan. ”Masukan itu sangat berharga, karena saat bertemu dengan lawan dengan peringkat lebih tinggi, saya masih sering merasa ragu,” kata Apriyani. (DNA)