Saatnya Bangkit Mengubah Pesimisme di Sumatera Selatan
Oleh
·4 menit baca
Sederet pesimisme menghantui persiapan Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan. Betapa tidak, pembangunan sejumlah arena berikut fasilitas pendukung untuk Asian Games dan pembangunan wisma atlet di Kompleks Olahraga Jakabaring berjalan lambat. Bahkan, uji coba kejuaraan di sana juga kurang memuaskan atlet, termasuk delegasi Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Ada tiga menara rumah susun sederhana milik (rusunami) yang tengah dibangun dan akan dijadikan wisma atlet di Palembang. Merujuk data yang dikeluarkan pengelola Kompleks Olahraga Jakabaring PT Jakabaring Sport City per minggu keempat November, realisasi kumulatif pembangunan menara 1 hanya 32,479 persen, menara 2 hanya 20,213 persen, dan menara 3 hanya 30,264 persen. Padahal, selain menyelesaikan bangunan fisik, kontraktor rusunami juga harus menyiapkan interior bangunan, mulai dari instalasi listrik, pengadaan fasilitas pendukung untuk kamar tidur, kamar mandi, hingga detail akses di tempat itu.
Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) cukup khawatir dengan proses pembangunan wisma atlet itu hingga merancang rencana cadangan jika rusunami itu tak tuntas saat dimulainya penyelenggaraan Asian Games 2018. ”Kami sudah siap-siap dengan rencana cadangan, jika rusunami tak selesai. Kami akan memasukkan atlet dan ofisial yang tak tertampung ke hotel-hotel terdekat Jakabaring,” kata Wakil Deputi 1 Bidang Operasional Pertandingan Inasgoc Djoko Pramono, Kamis (19/10).
Deputi 1 Bidang Operasional Pertandingan Inasgoc Harry Warganegara berencana membawa masalah rusunami itu ke Rapat Koordinasi antara Inasgoc, pemerintah pusat, dan OCA di Jakarta pada 13-14 Januari 2018. ”Kami melihat rusunami berpotensi tak selesai hingga hari-H Asian Games 2018,” katanya, Senin (27/11).
Renovasi arena
Selain pembangunan rusunami, Inasgoc mengkhawatirkan pembangunan arena tenis dalam ruangan atau convetion hall yang bakal menjadi tempat final pertandingan tenis dan arena boling. Bahkan, proyek pembangunan convention hall tahun ini baru berjalan setengahnya. Dari pantauan lapangan, belum ada tanda-tanda pembangunan fisik proyek itu di lokasi tersebut. Sementara merujuk data PT Jakabaring Sport City per minggu keempat November 2017, realisasi kumulatif pembangunan convention hall memang baru 3,899 persen. Arena itu ditargetkan rampung Juni 2018 atau dua bulan sebelum pergelaran Asian Games 2018.
Adapun arena boling baru menyelesaikan pembangunan fisik. Proses melengkapi fasilitas penunjang di dalamnya baru dimulai. Arena ini kemungkinan baru rampung pada Maret 2017.
Selain persoalan pembangunan arena yang belum selesai, sejumlah fasilitas yang selesai dibangun ataupun direnovasi juga belum memuaskan. Terbukti, dalam beberapa kesempatan uji coba arena yang baru direnovasi, atlet ataupun delegasi teknik dari OCA masih kurang puas dengan hasilnya.
Ketika uji coba arena voli pantai dalam Kejuaraan Asia Pasifik Voli Pantai di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, 18-22 Oktober lalu, para atlet yang berlaga dalam kejuaraan itu mengeluhkan kondisi pasir lapangan yang kotor. Mereka beberapa kali berhenti sejenak ketika bola mati, lalu membuang potongan kayu dan batu yang rata-rata berukuran seperti kelereng hingga bola bekel.
Atlet voli pantai putri Indonesia, Dhita Juliana, di sela kejuaraan itu mengatakan, secara keseluruhan arena voli pantai itu sudah bagus. Namun, lapangan harus dibersihkan lagi karena potongan kayu dan
batu kecil di sana bisa melukai atlet.
Kekecewaan juga disampaikan delegasi teknik OCA, Shunmugam Uthrapathy, saat memantau hasil pembangunan arena tenis di Palembang, Rabu (8/11). Sejumlah fasilitas pendukung di lapangan tenis itu belum sesuai standar Asian Games, seperti toilet, ruang kesehatan, ruang tunggu atlet dan ofisial, serta tribune penonton.
Jangan remehkan
Dalam makan bersama peserta Asian Games Media Forum di Palembang, Senin (27/11) malam, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyampaikan, pembangunan sebagian besar arena dan fasilitas Asian Games 2018 di Palembang akan tuntas pada akhir 2017. Hanya tiga proyek yang selesai paling lambat Juni 2018, yakni rusunami selesai antara Maret dan Juni 2018, convetion hall selesai Juni 2018, serta kereta api ringan yang baru operasional Juni 2018.
Menurut Alex, kapasitas Sumsel dalam menyiapkan dan menyelenggarakan Asian Games 2018 tidak bisa diremehkan. Sebab, Sumsel berpengalaman menyelenggarakan PON 2004, Piala Asia AFC 2007, SEA Games 2011, dan Islamic Solidarity Games 2013. ”Kami tidak mungkin menyiapkan Asian Games 2018 ini setengah-setengah. Sebab, ini juga mempertaruhkan nama baik Sumsel di dunia internasional,” ujarnya.