Dalam laga itu, Everton sama sekali tidak mampu melepaskan tendangan ke gawang Chelsea. Absennya Rooney secara mendadak menjelang laga memberi dampak besar. Everton tidak menjelaskan lebih detail mengenai penyakit Rooney itu.
Namun, kesulitan yang sama juga terjadi di kubu Chelsea. Tim berjuluk ”The Blues” itu kehilangan striker Alvaro Morata yang terkena sanksi akibat akumulasi kartu kuning pada laga sebelumnya. Situasi semakin sulit karena kiper Everton Jordan Pickford tampil gemilang dan membuat sejumlah penyelamatan penting.
”Kami mendominasi permainan dan memiliki banyak peluang, seharusnya kami layak menang. Bagaimanapun, Everton juga bermain bagus,” kata Pelatih Chelsea Antonio Conte, seperti dikutip BBC.
Hasil seri ini pun membuat Chelsea membuang peluang menambah tiga poin, minimal untuk mengejar Manchester United di posisi kedua. Chelsea bertahan di posisi ketiga dengan 38 poin.
Sebaliknya, Pelatih Everton Sam Allardyce sangat puas. ”Kami belum terkalahkan (dalam tujuh laga terakhir). Meraih satu poin dari klub besar adalah sesuatu yang berharga,” kata pria yang kerap disapa Big Sam ini.
Kehadiran Allardyce sejak bulan lalu mampu membuat Everton lebih bersemangat. Kini mereka berusaha tetap berada di peringkat 10 besar.
Pertahanan Liverpool
Pada laga di Stadion Emirates, London, Sabtu dini hari WIB, Arsenal membuktikan bahwa pertahanan Liverpool masih berantakan. Hanya dalam lima menit, Arsenal mampu menjebol gawang ”The Reds” sebanyak tiga kali. Laga pun berakhir imbang, 3-3.
Ketiga gol Arsenal itu terjadi ketika Liverpool sudah unggul 2-0 melalui gol yang dicetak Philippe Coutinho dan Mohamed Salah. Semenit setelah gol Salah, berturut-turut Alexis Sanchez, Granit Xhaka, dan Mesut Oezil menjebol gawang Liverpool yang dijaga kiper Simon Mignolet pada menit ke-53, 56, dan 58.
Liverpool selamat dari kekalahan setelah striker Roberto Firmino mampu menyamakan skor menjadi 3-3 pada menit ke-71. Dengan hasil imbang ini, jarak kedua tim di klasemen masih terpaut satu poin. Seusai laga, Liverpool masih bertahan di posisi keempat dengan 35 poin dan Arsenal di posisi kelima dengan 34 poin.
”Apa yang terjadi selama lima menit itu (ketika Arsenal mencetak tiga gol) sulit saya jelaskan, tetapi kami bisa belajar banyak dari itu,” kata Pelatih Liverpool Juergen Klopp.
Wajar jika Klopp sulit menjelaskannya karena sebelum laga ini berlangsung, para analis sepak bola di sejumlah media massa sempat menganggap Liverpool telah berhasil mentransformasi lini belakang mereka. Apalagi, setelah kalah 1-4 dari Tottenham Hotspur, ”The Reds” hanya kebobolan empat gol dari 9 laga.
Sementara gelandang Liverpool, James Milner, melihat ada kesalahan strategi di timnya. Menurut dia, Liverpool harus bisa bermain aman dengan mengendurkan serangan dan fokus bertahan saat sudah unggul.
”Saat unggul mungkin kami seharusnya menahan bola lebih lama dan tidak berusaha terlalu menyerang. Kami harus berani tampil sedikit membosankan,” kata Milner. Alasannya, kebobolan tiga gol dalam lima menit itu harus dibayar mahal.
Saat ini persaingan posisi empat besar di Liga Inggris sangat ketat. Jika Manchester City masih sulit disentuh, Liverpool harus bisa menempel penghuni empat besar lainya, yaitu Manchester United dan Chelsea. Artinya, Milner menginginkan timnya tampil pragmatis untuk mengamankan posisi empat besar yang menjamin tiket ke Liga Champions musim depan.