Kisah striker andalan Inggris itu dimulai sejak musim gugur 18 tahun lalu di timur laut London. Waktu itu, akademi sepak bola Rodgeway Rovers, yang melahirkan David Beckham, menggelar audisi tahunan. Seleksi itu dipimpin Dave Bricknell, suporter Tottenham Hotspur, yang kemudian menjadi pencari bakat klub idolanya itu.
”Bocah enam tahun itu muncul dan kami melakukan sesi tendangan. Saya bertanya pada mereka, siapa yang mau menjadi kiper,” kenang Bricknell.
”Bocah kecil ini mengacungkan tangan dan berkata: ’Saya akan jadi kiper.’ Jadi kami memberi dia sarung tangan dan dia tampil heroik, melakukan sejumlah penyelamatan gemilang,” ujar Bricknell kepada BBC.
Bricknell berpikir telah menemukan kiper bagus. Ini kabar gembira karena penjaga gawang sulit ditemukan pada usia enam tahun. Anak-anak seusia itu akan cepat berubah pikiran untuk menjadi striker, meskipun dia bagus menjaga gawang.
Namun, Bricknell kemudian diberi tahu bahwa bocah itu bukanlah kiper. Dia pemain lapangan. ”Saya tetap memainkan dia di lapangan dan dia mencetak banyak sekali gol. Jadi, dia menjadi striker kami,” ujarnya.
Bocah itu sangat brilian. Dia bisa melihat datangnya umpan. Dia bisa memainkan bola. Bocah yang sangat menonjol pada usia dini itu adalah Harry Kane.
”Akan tetapi, hal terbaik yang dimiliki Harry adalah kepercayaan dirinya yang besar. Dia memiliki sentuhan yang bagus, tetapi karakter utamanya adalah kepercayaan diri yang besar dalam dirinya,” ujar Bricknell.
Saat dia gagal mencetak gol, dia tidak gelisah. Dia akan kembali berusaha mendapat peluang untuk mencetak gol. Karakter itu yang membuat Kane tetap gigih meskipun pernah ditolak oleh sejumlah klub pada masa belia.
Kane meniti karier dari bawah, menaiki undakan demi undakan. Kane baru masuk dalam radar sepak bola dunia saat Spurs dilanda krisis setelah pelatih Andre Villas-Boas dipecat. Pengganti Villas-Boas, Tim Sherwood adalah pendukung Kane.
Sherwood memberi Kane laga debut di Liga Inggris pada 7 April 2014, tiga bulan sebelum ulang tahun ke-21. Kane mencetak gol di laga melawan Sunderland itu. Dia mengulanginya saat melawan West Bromwich Albion. Kane semakin tajam, dewasa, dan diandalkan oleh klub serta timnas.
Sejarah baru
Pekan ini, Kane menancapkan sejarah baru. Dia memecahkan rekor 22 tahun Alan Shearer sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dalam tahun kalender dengan 36 gol. Kane melampaui rekor itu saat Spurs melibas Southampton 5-2. Dia menceploskan golnya yang ke-37, 38, dan 39 dalam 36 laga di Liga Inggris selama 2017.
Tiga gol Kane ke gawang Soton itu juga melampaui 54 gol Lionel Messi selama 2017 untuk klub dan timnas. Sebelum laga melawan Soton, Kane mengoleksi 53 gol. Kini, Kane mengakhiri 2017 dengan total 56 gol. ”Anda memiliki tahun 2017 yang sangat bagus @HKane. Anda layak memegang rekor gol terbanyak @premierleague di tahun kalender. Selamat dan terus pertahankan kerja yang bagus,” puji Shearer di akun Twitter-nya.
Pencapaian Kane itu tidak lepas dari dukungan rekan-rekannya di Spurs. Dia mencetak gol kedua ke gawang Soton berkat dukungan Delle Ali dan Son Heung-min. Dukungan serupa dibutuhkan Kane saat membela Inggris di Piala Dunia 2018.
”Ini tahun yang fantastik. Diperbandingkan dengan para pemain besar, Messi dan Shearer, itu segalanya,” ujar Kane.
”Ini selalu tentang memperbaiki diri setiap tahun. Itulah yang selalu saya lakukan sepanjang karier saya dan itu yang akan terus saya lakukan,” ujar Kane.
Kemenangan 5-2 ini menjaga posisi Spurs untuk mengakhiri musim ini di zona Liga Champions. Kini, Spurs mengumpulkan 37 poin. (ANG)