Kekalahan pada laga perempat final Piala Italia itu akan menjadi nestapa, terutama bagi Gattuso. Mantan gelandang bertenaga badak yang dijuluki ”Rino” itu dikabarkan akan dipecat jika Milan kembali kalah saat melawan Inter di Stadion San Siro, Kamis (28/12) pukul 02.45 WIB.
Gattuso masih berjuang melepaskan diri dari masa sulit bersama Milan. Dalam enam laga sejak menggantikan Vincenzo Montella, Gattuso baru dua kali membawa Milan meraih kemenangan, 2-1 atas Bologna di Serie A dan 3-0 atas Verona pada babak 16 besar Piala Italia. Kemenangan besar atas Verona itu sempat membangkitkan optimisme di tubuh ”Rossoneri”.
Namun, tiga hari kemudian di Serie A, Verona melibas Milan 3-0. Pada laga berikutnya melawan Atalanta, Leonardo Bonucci dan kawan-kawan kalah 0-2. ”Apa yang kami lakukan belum cukup, kami harus menjadi sebuah tim. Kami minim determinasi, rasa lapar dan keberanian. Saya melihat tim yang takut dan khawatir,” ujar Gattuso, pekan lalu.
Keberanian dan kepercayaan diri menjadi kunci bagi Rossoneri untuk mengalahkan Inter. Tanpa itu, Mauro Icardi dan kawan-kawan akan mendorong Milan terjun bebas ke jurang krisis yang lebih dalam.
”Kami tidak punya waktu untuk menyesal atau membuat alasan, ada Inter di Piala Italia dan kami harus menghadapi dengan harga diri terbesar,” kata Direktur Keolahragaan AC Milan Massimiliano Mirabelli.
Derbi terpanas di Italia ini akan sengit karena Inter juga berjuang bangkit setelah dua kekalahan beruntun di Serie A, 1-3 dari Udinese dan 0-1 dari Sassuolo. Dua kekalahan itu melempar Inter dari puncak klasemen Liga Italia. Mereka berambisi menjadikan derbi ini sebagai momentum kebangkitan.
Namun itu tidak akan mudah karena ”Nerazzurri” kehilangan dua bek andalan Danilo D’Ambrosio dan Joao Miranda. Mereka cedera pada ligamen sejajar lutut kiri saat melawan Sassuolo. Kabar buruk ini menuntut kecerdikan Spalletti meracik formasi lini belakang.
Inter juga membutuhkan performa terbaik Ivan Perisic dan Antonio Candreva untuk menyuplai bola kepada Icardi. Saat dipukul Sassuolo, Inter kehilangan sengatan mematikan meskipun memiliki 69 persen penguasaan bola. Dominan tetapi tidak efektif, dari 48 umpan silang hanya 7 yang sukses.
”Ada momen di mana kami tidak konsisten atau sedikit kehilangan kecerdikan, seperti kemasukan gol dari serangan balik,” ujar Spalletti dikutip Sports Illustrated.
Tanpa kecerdikan, Inter akan sulit mengulang kemenangan 3-2 atas Milan di Serie A, ketika Icardi menceploskan tiga gol, Oktober lalu. Jika Inter kalah, itu pertanda krisis telah menghampiri Nerazzurri. (AFP/ANG)