JAKARTA, KOMPAS — Tiga cabang olahraga tak menghadiri panggilan Kemenpora untuk menerima hasil verifikasi proposal dan keputusan anggaran pelatnas Asian Games 2018 hingga tenggat pada Sabtu (30/12) pukul 20.00. Ketidakhadiran mereka tidak disertai alasan tertulis dari pengurus cabang.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana mengatakan, tiga cabang itu adalah PB FOKSI (kabbadi), PP MPI (pancalomba modern), dan PB PTMSI (tenis meja). ”Olahraga kalau telat, ya, walkover. Cabang harus menegaskan keseriusan mereka menghadapi Asian Games,” kata Mulyana seusai verifikasi proposal di Kantor Kemenpora, Jakarta.
Mulyana berharap cabang yang belum hadir segera berkomunikasi karena penyaluran dana bisa terhambat jika kedua pihak tak sepakat. Anggaran pelatnas akan didistribusikan mulai 3 Januari ke cabang yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MOU).
Dihubungi terpisah, Ketua Umum PP MPI Anthony Charles Sunarjo mengaku tidak menerima undangan dari Kemenpora. Padahal, proposal pelatnas sudah diajukan sejak awal diminta oleh pemerintah. MPI mengajukan anggaran pelatnas senilai Rp 20 miliar, sebagian besar dialokasikan untuk peralatan latihan.
Sementara itu, hingga pukul 19.00, Wakil Ketua Bidang Pembinaan PB FOKSI Maryoto Subekti tidak menjawab telepon dan membalas pesan.
Kesepakatan
Dalam verifikasi itu, cabang harus menyerahkan jumlah atlet pelatnas Asian Games dan menandatangani MOU bantuan dana dari pemerintah. Menurut Mulyana, sebagian besar cabang menyepakati anggaran, tetapi belum menandatangani MOU karena harus dilakukan sekretaris jenderal atau wakilnya.
Kemenpora memangkas hampir 70 persen usulan anggaran pelatnas Asian Games. Jumlah anggaran yang diajukan 40 cabang melonjak dua kali lipat dari pagu. Total usulan anggaran mencapai Rp 1,2 triliun, sedangkan alokasi anggaran untuk Asian Games Rp 551 miliar-Rp 588 miliar atau 75-80 persen dari total Rp 735 miliar.
Wakil Ketua II PB PJSI (judo) Perry Pantouw mengatakan, pihaknya mengajukan dana pelatnas Rp 27 miliar dengan 16 atlet, tetapi yang disetujui Rp 7 miliar dengan 11 atlet. ”Kami perlu lebih banyak atlet karena judo harus berpasangan,” katanya.
Namun, pengurangan anggaran tidak akan mengganggu latihan. PJSI akan mencari tambahan dana untuk menutupinya.
Wakil Ketua Umum Bidang Bisbol PB Perbasasi Leo Agus mengatakan, Perbasasi mendapat dana Rp 12 miliar dari usulan Rp 33 miliar, dengan 30 atlet dari 35 atlet. ”Bantuan itu akan kami maksimalkan,” katanya.
Adapun Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI Alamsyah Wijaya, mengatakan, pelatnas angkat besi diikuti 11 dari 20 lifter yang diajukan. PABBSI menerima Rp 8 miliar dari usulan Rp 18 miliar. Meski ada pengurangan, Alamsyah optimistis cabang angkat besi mampu memenuhi target mendapat satu medali emas. (KRN/DD18/DD01)