Setelah melalui berbagai uji coba, tukar pendapat dengan para pebalap serta tim, Federasi Otomobil Internasional (FIA) dan manajemen balapan Formula 1 (F1) akhirnya resmi memberlakukan pemasangan Halo di semua mobil F1 pada 2018. Peranti tambahan untuk melindungi para pebalap itu bentuknya sederhana, tetapi ternyata untuk memasangnya tidak simpel.
Sebagaimana diulas Motorsport akhir tahun lalu, tim-tim F1 tidak cukup hanya menyediakan tempat untuk pemasangan Halo itu, tetapi juga harus memperkuat struktur sekitar kokpit (tempat duduk pebalap), untuk memastikan Halo terpasang kokoh dan bisa menahan benturan sangat keras.
”Ada dua pengujian. Keduanya sangat sulit untuk bisa lulus dan jika Anda tidak lulus keduanya, Anda tidak boleh membalap,” ungkap Direktur Teknik tim Force India, Andy Green, Desember lalu.
Force India menjadi tim F1 pertama yang sudah menjalani pengujian dan lulus dengan hasil baik.
Salah satu bentuk pengujian Halo, disampaikan Green, adalah menggunakan pemukul hidrolik cukup besar untuk melepaskan Halo dari samping pengemudi. Pada pengujian itu, Halo harus tetap terpasang dan hanya mengalami sedikit perubahan bentuk. ”Sasis harus tetap utuh seluruhnya, tidak boleh ada satu titik kerusakan. Anda harus menghancurkan Halo itu untuk membuktikan bahwa sasis adalah bagian terkokoh,” katanya.
Hal itu memaksa tim untuk mendesain lagi sasis yang tidak akan rusak, bilamana sesuatu jatuh mengenainya. Hal ini tidak mudah, bahkan sangat sulit untuk memperkirakan bagaimana Halo itu berinteraksi dengan sasis.
Tim-tim F1 pun pada Desember lalu mulai menerima beberapa contoh pasti Halo sehingga mereka memiliki waktu untuk mengukur bagaimana pengaruh peranti pengamanan baru itu di mobil 2018.
Tiga perusahaan dari Inggris, Jerman, dan Italia telah diberi hak oleh FIA untuk memproduksi Halo. Tim-tim boleh memilih Halo buatan siapa yang akan digunakan dan tidak dibatasi berapa banyak mereka memesan dengan harga satuan mulai dari 15.000 poundsterling (sekitar Rp 270 juta).
Tambah berat
Pemasangan Halo di mobil F1 2018 diyakini akan berdampak langsung terhadap performa mobil-mobil F1 mulai musim 2018. Adanya Halo itu kurang berpengaruh terhadap aerodinamika mobil F1 secara keseluruhan, tetapi lebih karena penambahan beratnya.
Untuk musim 2017 berat minimum mobil F1 dinaikkan dari 702 kg menjadi 728 kg karena dimensi mobil yang lebih lebar, juga ban yang lebih besar. Untuk 2018, FIA menambahnya lagi 6 kg sehingga batas berat naik menjadi 734 kg untuk mengakomodasi Halo itu.
”Menurut saya, instalasi total untuk Halo itu antara 14-15 kg. 9 kg di antaranya adalah untuk Halo, 6 kg untuk tempat pemasangannya berikut penguncinya. Struktur yang yang menyatu dengan tempat pemasangan itu fenomenal, dengan banyak karbon, dan banyak unsur metal lainnya,” ujar Green.
Kerumitan baru akibat keharusan memasang Halo juga diakui Kepala Teknik tim Williams, Paddy Lowe. ”Ini sebuah proyek besar untuk memasang itu di mobil. Kami masih mengerjakannya dan integrasinya cukup sulit. Ada lebih banyak tambahan berat yang harus diakomodasi, karena saya rasa pengaruh terbesarnya adalah pada strukturnya ketimbang aerodinamikanya,” kata mantan kepala teknik Mercedes itu, dikutip Autosport, November lalu.
Lowe menambahkan, masalah terbesar dalam pemasangan Halo adalah seberapa efisien bisa menyediakan tempat pemasangan yang tidak banyak memengaruhi berat mobil. (OKI)