Belajar dari Eslandia

KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Sejumlah pemain tim nasional sepak bola Eslandia tiba di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Minggu (7/1) petang. Para pemain timnas Eslandia itu akan menjalani laga persahabatan melawan tim Indonesia Selection, Kamis (11/1), di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Dari sisi pembinaan pemain, kehadiran timnas Eslandia sebagai tim peserta Piala Dunia Rusia 2018 menjadi alat ukur kemampuan para pemain nasional. PSSI pun merilis 22 pemain Indonesia Selection yang merupakan hasil seleksi dari masyarakat. Para pemain dipilih melalui voting yang diadakan PSSI.

Tim Indonesia Selection sebagian besar merupakan pemain veteran seperti Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales, Ponaryo Astaman, dan Maman Abdurrahman. ”Ini menjadi pengalaman dan pemelajaran yang bagus bagi para pemain Indonesia. Semoga juga bisa menjadi tontonan menarik,” kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria di Jakarta, kemarin.

Tim Indonesia Selection itu akan diasuh Pelatih PSM Makassar Robert Rene. Penunjukan pelatih merupakan langkah PSSI menghargai pelatih terbaik di Liga I. Sebelumnya, Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy yang ditunjuk karena timnya menjuarai Liga I. Namun, Simon tidak bisa karena Bhayangkara sedang menjalani pemusatan latihan dan bersiap menghadapi Tokyo FC dalam laga uji coba.

Adapun setelah bermain di Yogyakarta, timnas Eslandia akan bertolak ke Jakarta untuk menghadapi timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (14/1). Laga ini menjadi uji coba untuk persiapan timnas Indonesia menuju Asian Games 2018.

Namun, Eslandia tidak membawa sejumlah pemain bintangnya seperti Gylfi Sigurdsson (Everton) dan Johann Berg Gudmundsson (Burnley). Mereka punya kesibukan dengan klub masing-masing di Liga Inggris. Di Indonesia, Eslandia membawa 23 pemain.

Benahi stadion

Dari sisi penyelenggaraan laga, kedatangan Eslandia membuat panitia pelaksana laga di Yogyakarta harus melakukan banyak pembenahan di dalam stadion. Ini menjadi pengalaman berharga bagi penyelenggara karena laga harus digelar sesuai standar FIFA.

”Laga ini akan sedikit berbeda dengan laga-laga internasional sebelumnya yang pernah digelar di Stadion Maguwoharjo karena tim yang datang ke sini adalah tim yang lolos ke Piala Dunia,” kata Wakil Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DIY Dwi Irianto.

Manajer arena pada laga Eslandia versus Indonesia Selection, Raymond, menjelaskan bahwa pihak Eslandia juga memiliki sejumlah permintaan untuk hal-hal detail. Misalnya, tinggi rumput di lapangan maksimal harus setinggi 3 sentimeter. ”Satu jam sebelum pertandingan, mereka juga minta lapangan untuk disiram lebih dulu,” ujarnya.

Selain itu, ruang ganti pemain harus benar-benar bersih dan steril. ”Akibatnya, kami harus mengecat ulang ruang ganti pemain di Stadion Maguwoharjo, keramik yang rusak kami ganti, dan kami kasih karpet di ruang itu. Jadi, standarnya memang di luar kebiasaan kita sehari-hari,” tutur Raymond.

Melalui laga ini pun PSSI mulai menawarkan tradisi baru dalam penjualan tiket untuk laga timnas, yaitu secara daring. Hal ini, antara lain, untuk mengantisipasi para calo. (HRS/DEN)