Tugas ini tergolong mudah bagi Real. Pada laga pertama mereka sudah menang 3-0 di kandang Numancia. Kini justru Numancia, tim divisi dua Liga Spanyol, yang sedang menghadapi tugas berat untuk mengatasi ketertinggalan di Stadion Santiago Bernabeu.
Jika bisa menyingkirkan Numancia, Real setidaknya akan mendapatkan kepercayaan diri untuk bangkit dari krisis. Mereka bisa melupakan sejenak jarak 16 poin dari Barcelona yang kini memimpin klasemen sementara La Liga dan memanfaatkan laga kontra Numancia untuk mengatur langkah.
Laga ini menjadi kesempatan kedua Zidane untuk mengobati Real yang sedang sakit. Sama seperti yang pernah ia lakukan saat ditunjuk sebagai pelatih Real menggantikan Rafa Benitez
pada Januari 2016. Waktu itu ia sukses membangkitkan Real hingga bisa menjuarai Liga Champions dua musim berturut-turut.
Zidane pun menggunakan jurus khasnya untuk memperbaiki keadaan, yaitu pendekatan personal dengan para pemain. Biasanya Zidane berbicara langsung dengan pemain dan mengingatkan mereka bahwa ia masih memercayai mereka.
Seperti dilansir laman berita AS, Zidane terlihat pembicaraan serius dengan para pemain dan staf sebelum menjalani sesi latihan, Selasa (9/1). ”Saya tidak akan memberi tahu apa yang kami bicarakan. Anda bisa menganalisis sesuka hati. Namun, kami membicarakan sebuah solusi,” katanya.
Menurut Zidane, dirinya yang harus pertama kali disalahkan saat Real terpuruk. Ia juga tidak mau menyalahkan satu atau dua pemain karena Real adalah sebuah tim. ”Pemain yang keliru akan saya dekati dan bantu. Saya tidak akan meninggalkannya,” katanya.
Memulihkan kepercayaan diri pemain saat tim sedang terpuruk, kata Zidane, adalah tugas yang amat sulit. Apalagi ketika Real baru menjalani dua musim yang indah dan penuh gelar. Terus-menerus menyuntikkan motivasi kepada pemain menjadi kunci Zidane untuk membangkitkan tim.
Numancia menjadi langkah awal bagi Zidane untuk membuktikan bahwa Real hanya sekadar terlelap dan segera bangun. Zidane perlu membuktikan bahwa ia memang layak mendapatkan penghargaan Pelatih Terbaik Perancis 2017 versi majalah France Football yang ia terima, Selasa.
”Zinedine Zidane bukan lagi pemain Real. Zidane yang lama sudah tidak ada. Sekarang Zidane adalah pelatih yang sedang membangun kariernya,” kata Zidane yang bermain untuk Real pada 2001 hingga 2006 itu. Ia ingin membuktikan bahwa ia sanggup menjadi pelatih yang bisa bertahan dalam situasi apa pun.
Melawan Numancia, Zidane diperkirakan memercayakan para pemain pelapis dalam pembuktiannya itu. Saat latihan, Karim Benzema dan Sergio Ramos tidak tampak karena masih cedera. Setidaknya, masih ada Gareth Bale, pemain inti yang diperkirakan tetap dimainkan. Ketika Real sedang lesu, Bale justru sedang bangkit dan jadi harapan. (AFP/DEN)