Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, mengatakan hal itu dalam acara pemberian penghargaan pebulu tangkis muda berprestasi dari PB Djarum, di Jakarta, Kamis (11/1). Pada acara itu, PB Djarum memberi penghargaan kepada atlet-atlet muda yang menjuarai turnamen nasional dan internasional sepanjang 2017.
”Pemain yunior yang bagus dan bisa berprestasi di tingkat senior, pada saat ini, tak banyak. Yang kelihatan menonjol adalah Chen Qingchen (China) dan Akane Yamaguchi (Jepang). Ini karena menjaga konsistensi mereka saat yunior hingga ke senior tak mudah,” kata Christian.
Chen, pemain ganda putri dan campuran nomor satu dunia, menjadi juara dunia yunior di kedua nomor itu pada 2013, 2014, dan 2015. Adapun Yamaguchi (tunggal putri peringkat kedua) menjadi juara dunia yunior pada 2013 dan 2014. Sementara juara dunia yunior dari Indonesia pada 2017, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Gregoria Mariska, akan mulai memasuki persaingan di level senior.
Selain memilih turnamen berjenjang, pelatih harus menyiapkan kekuatan mental atlet karena persaingan di tingkat senior lebih berat. Christian juga mengingatkan agar atlet tak terlena dengan prestasi di tingkat yunior.
Jika masa transisi itu bisa dilewati dengan baik, regenerasi diharapkan bisa berjalan pada semua nomor. Harapan itu juga ditujukan Christian pada tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (17), yang dipilih menjadi atlet termuda terbaik PB Djarum pada 2017. Ikhsan adalah juara nasional tunggal putra pada kategori taruna putra.
Dari turnamen Thailand Masters, tunggal putri Gregoria Mariska akan berhadapan dengan unggulan pertama Nitchaon Jindapol (Thailand) pada perempat final. Tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, juga melaju ke perempat final dan akan melawan pemain Thailand, Kantaphon Wangcharoen. (IYA)