Cabang dan disiplin olahraga yang telah membubuhkan tanda tangan adalah angkat besi, loncat indah, bola basket, bola basket 3x3, bola tangan, bulu tangkis, dayung, jiu jitsu. Ada pula karate, layar, panahan, panjat tebing, paralayang, pencak silat, rugbi, sepatu roda, balap sepeda, soft tenis, skuas, taekwondo, tinju, wushu, dan triatlon.
Alokasi anggaran dalam nota kesepahaman (MOU) itu rata-rata belum mencukupi kebutuhan pelatnas. Untuk pelatnas cabang wushu, misalnya, diajukan anggaran Rp 37,4 miliar. Awalnya, Kemenpora mengalokasikan anggaran untuk wushu Rp 9,8 miliar. Setelah ada peninjauan ulang, anggaran untuk wushu naik menjadi Rp 11,5 miliar dengan rincian, Rp 1 miliar untuk tambahan kebutuhan pemusatan latihan dan Rp 700 juta untuk peralatan latihan.
Sekjen PB Wushu Indonesia Ngatino mengatakan, anggaran Rp 11,5 miliar belum mencukupi untuk kebutuhan pelatnas. Namun, wushu yang termasuk dalam daftar 24 cabang prioritas Asian Games 2018 memutuskan untuk menandatangani MOU agar anggaran segera cair.
Harapan untuk mendapatkan dana tambahan juga disampaikan beberapa cabang prioritas lainnya, seperti dayung, angkat besi, dan panjat tebing. Cabang-cabang yang berpotensi meraih medali emas di Asian Games 2018 ini menantikan kepastian pemerintah untuk memberikan tambahan anggaran guna mengikuti uji coba kejuaraan, pengadaan peralatan, atau penambahan atlet untuk latih tanding.
Menurut Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana, untuk 48 cabang dan disiplin olahraga peserta Asian Games 2018 dialokasikan dana Rp 432,3 miliar dan untuk pelatnas Asian Para Games 2018 Rp 130 miliar. Dengan demikian, total anggaran mencapai Rp 562,3 miliar.
Menurut Mulyana, jumlah ini melebihi jumlah alokasi anggaran yang diperintahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu Rp 514,5 miliar atau 70 persen dari total anggaran prestasi Rp 735,06 miliar.
Adapun sisa dana Rp 172,7 miliar dari jumlah anggaran prestasi akan dipakai untuk kebutuhan lain-lain, yaitu membayar pelatih asing, sewa lapangan, rapat koordinasi, tes kesehatan atlet, keperluan sekretariat, publikasi, dan sesi tukar pendapat dengan olimpian, serta bantuan KONI.
Untuk memenuhi kebutuhan pelatnas, Mulyana juga akan mengalihkan anggaran Rp 20 miliar yang tadinya berada di asisten deputi olahraga prestasi untuk tambahan cabang olahraga. Serta anggaran Rp 55 miliar untuk Ketua Kontingen dan pengiriman kontingen.
Mulyana mengatakan, pihaknya masih menghitung ulang kebutuhan riil atlet sehingga belum bisa memastikan tambahan anggaran untuk setiap cabang.
Sepekan selesai
Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini, urusan administrasi terkait alokasi anggaran peningkatan prestasi olahraga selesai akhir pekan ini. ”Pekan ini selesai, besok sudah rapat,” ujar Wapres saat dikonfirmasi di Jakarta, kemarin.
Menpora Imam Nahrawi, seusai rapat koordinasi peningkatan prestasi olahraga nasional persiapan Asian Games 2018, mengatakan, dirinya meminta Deputi IV terus melakukan pertemuan intensif dengan para pengurus cabang agar semua masalah terkait anggaran pelatnas cepat selesai.
”Pelatnas harus segera jalan sehingga masalah anggaran itu harus cepat selesai,” ujarnya.
Ketua Kontingen Indonesia Syafruddin mengatakan, hingga kini, baru 28 cabang yang melaksanakan pelatnas dari total 48 cabang dan disiplin yang ikut Asian Games 2018. Cabang lainnya masih menunggu anggaran pelatnas cair. (DNA/DRI/INA)