Jumat (12/1) pukul 06.00, Hendra Setiawan berangkat dari kediamannya di Cibubur, Bogor, Jawa Barat, untuk berlatih. Kali ini tempat yang ditujunya bukan GOR PB Jaya Raya di Bintaro, Tangerang Selatan. Hendra berlatih di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung, Jakarta.
Bersama pemain lain yang pernah menjadi rekan sepelatnas pada 2002-2010 dan 2012-2016, Hendra berlatih pada pukul 08.00 hingga 11.00. Setelah menjalani latih tanding dengan rotasi partner dan lawan, dia menyelesaikan latihan siang itu dengan tambahan latihan bertahan serta adu pukulan datar dan cepat (drive) di depan net bersama pelatih Aryono Miranat.
Di lapangan lain, pemain ganda putra lain, Rian Agung Saputro, berlatih drive dan smes. Keduanya membereskan ratusan kok yang telah digunakan sebelum mengakhiri latihan sesi pertama. Kemarin, tim ganda putra menjalani latihan sesi kedua yang dimulai pukul 14.00.
”Tidak ada yang berubah dalam kegiatan sehari-hari saya. Sebelum kembali ke pelatnas, saya juga setiap hari berlatih di Jaya Raya. Bedanya, kali ini, tempat latihan saya lebih dekat dengan rumah,” kata Hendra. Jaya Raya adalah klub tempat Hendra berlatih sebelum menjadi atlet pelatnas.
Rabu malam, saat baru tiba dari India, Hendra memberikan kabar akan mulai berlatih di Cipayung pada Jumat pagi. Namun, Kamis sore, dia telah berada di tempat yang telah mengantarkannya menjadi juara dunia dan Olimpiade itu. Kamis sore, Hendra berlatih di tempat latihan kebugaran.
”Daripada nganggur, ha-ha-ha. Istri dan anak lagi ada di Surabaya,” kata ayah dari tiga anak tersebut yang kemudian bertolak ke Surabaya seusai berlatih Jumat sore.
Hendra, yang terakhir meninggalkan Cipayung pada Desember 2016, kembali berstatus pemain pelatnas setelah sepanjang 2017 berpasangan dengan Tan Boon Heong (Malaysia). Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi memintanya kembali sejak November 2017 untuk menghadapi kejuaraan beregu putra Piala Thomas, Mei 2018. Kebetulan, dengan status sebagai juara nasional 2017, bersama Mohammad Ahsan, Hendra berhak kembali berlatih di pelatnas. Proses kembali ke pelatnas juga tak terkendala karena kontrak dengan sponsor asal Malaysia untuk bermain bersama Tan telah habis pada 2017.
”Saya baru diberi penjelasan tentang target jangka pendek untuk Piala Thomas. Mungkin nanti akan ada penjelasan target lainnya. Saya sendiri masih ingin juara, terutama di Asian Games,” kata Hendra yang meraih emas Asian Games Incheon 2014 bersama Ahsan.
Akan memulai penampilan bersama Rian pada Indonesia Masters di Jakarta, 23-28 Januari, Hendra menyadari akan menjalani persaingan berat dengan pemain-pemain muda. Namun, atlet berusia 33 tahun itu menyatakan, dia masih punya semangat. ”Pokoknya jangan kalah sama yang muda,” ujarnya.
Hendra sedikit menyayangkan karena harapan melihat penerusnya saat meninggalkan Cipayung tak sepenuhnya terpenuhi. ”Baru ada Kevin/Marcus yang menonjol. Untuk pemain lain, mental mereka sepertinya belum cukup tangguh untuk bersaing dengan atlet negara lain. Semangat mereka seharusnya lebih besar daripada pemain senior,” kata Hendra. (IYA)