Motor-motor MotoGP terus berevolusi menjadi lebih cepat dari waktu ke waktu. Bahkan, sejak 2012 ada kecenderungan umum peningkatan kecepatan yang periodik. Sejak dimulainya era MotoGP pada 2002, terjadi peningkatan kecepatan rata-rata 10 km per jam dalam setiap empat-lima tahun, seperti ditulis Crash, Jumat (12/1).
Kecepatan tertinggi motor MotoGP hingga saat ini masih dipegang Ducati di Sirkuit Mugello, Italia, dengan kecepatan mencapai 354,9 km per jam. Rekor itu dibuat Andrea Iannone pada 2016. Dengan grafik kecenderungan peningkatan kecepatan yang ada, tidak mengherankan jika pada 2020 nanti kecepatan tertinggi motor di MotoGP bisa melewati 360 km per jam.
Meskipun arah angin, kecepatan angin, dan slipstreaming ikut berperan dalam kecepatan motor MotoGP, kecepatan tertinggi meningkat pesat karena perubahan regulasi. Dalam tiga tahun terakhir era 500 cc kecepatan tertinggi stabil di bawah 320 km per jam. Namun, dalam tiga musim di era regulasi baru mesin 990 cc sejak 2002, kecepatan tertinggi mencapai 343 km per jam.
”Jelas sekali ini sebuah jalan lurus yang cepat di sini, tetapi saya tidak mengira kecepatan tertinggi akan setinggi itu, sampai saya melihat sendiri kecepatan yang tercatat di layar pencatat waktu dan kecepatan,” ujar pebalap Honda, Dani Pedrosa, ketika pada 2009 mencetak kecepatan 349,3 km per jam.
Menyusul perubahan regulasi ke kapasitas mesin 1.000 cc pada musim 2012, dengan beberapa pembatasan pada bore dan stroke, kecepatan tertinggi hanya meningkat sedikit dalam empat dari enam musim terakhir. Akan tetapi, masih sangat mungkin kecepatan 360 km per jam akan bisa dicapai pada 2020 dan ini perlu menjadi perhatian.
”Kecepatan tertinggi tentu jadi perhatian kami. Tetapi, kita tidak perlu terlalu emosional mengenai itu. Angka kecepatan tertinggi itu memang besar dan karenanya banyak orang takut, tetapi justru sangat jarang terjadi kecelakaan pada saat kecepatan tertinggi. Karena itu, kecepatan tertinggi tersebut memang harus terus diperhatikan, tetapi ini bukan hal yang paling berbahaya dalam skenario terjadinya kecelakaan,” ujar Direktur Teknologi MotoGP Corrado Cecchinelli kepada Crash.
Meski demikian, Cecchinelli sependapat perlunya membatasi kecepatan tertinggi itu agar tidak membahayakan pebalap. Salah satunya adalah memberikan acuan pembatasan. Salah satu yang tengah dimatangkan adalah membatasi putaran mesin (RPM) menjadi 14.500 RPM. Akan tetapi, Honda dan Yamaha menginginkan batasan itu berada di 16.000 RPM, jadi tawar-menawar masih terus berjalan.