Maria Sharapova kembali ke Melbourne Park, Australia, dengan membawa ambisi kembali ke puncak peringkat dunia pada tahun ini. Target itu telah berada di benaknya sejak berada di rumahnya di Florida, Amerika Serikat, sambil menyaksikan Australia Terbuka 2017 dari siaran langsung televisi.
Selain karena sakit, Sharapova tak tampil pada Australia Terbuka 2017 akibat menjalani skors doping. Meldonium, obat yang dikategorikan doping oleh Badan Anti-Doping Dunia sejak 1 Januari 2016, membuatnya tak boleh bertanding selama 15 bulan. Skors tersebut berlaku sejak Sharapova dinyatakan positif doping saat mengikuti Australia Terbuka 2016.
”Saya menyaksikan keseluruhan turnamen dan bisa mengingat semua momennya. Saat itu, saya hanya bisa berada di tempat tidur dengan sekotak besar tisu karena sakit. Saya sangat berharap bisa kembali ke tempat yang saat itu hanya bisa saya tonton dari TV,” kata Sharapova, dikutip dari media Australia, Sydney Morning Herald, edisi Jumat (12/1).
”Maka, ketika sekarang bisa berada di sini, di lapangan, saya sangat senang. Ini adalah momen spesial,” ujarnya.
Meski masa skors berakhir sejak April 2017, kasus itu memunculkan kontroversi hingga saat ini. Pro dan kontra muncul ketika dia menjadi salah satu petenis, selain Roger Federer (juara 2017), yang diundang untuk menghadiri undian turnamen 2018 yang digelar Kamis (11/1).
Undian biasanya dihadiri juara bertahan tunggal putra dan putri. Namun, karena Serena Williams tak tampil untuk mempertahankan gelar, Sharapova dipilih sebagai perwakilan petenis putri.
Kecaman disampaikan pembaca dan penonton media Australia yang menyajikan wawancara dengan juara Australia Terbuka 2008 itu. Mereka menilai Sharapova tak pantas menjadi wakil petenis putri karena pernah menjalani skors doping.
Namun, Direktur Turnamen Craig Tiley berpendapat, Sharapova memiliki hak untuk tampil dalam undian karena pernah menjuarai Australia Terbuka dan menjadi petenis nomor satu dunia.
Sharapova tak peduli dengan kecaman itu. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel 7, Sharapova lebih fokus membicarakan targetnya. ”Kembali ke peringkat pertama dunia menjadi target besar saya. Saat ini, semua petenis memiliki kesempatan yang sama untuk juara dan menjadi petenis nomor satu. Saya ingin berada di posisi itu,” katanya.
Dalam undian, Sharapova berada satu pul bersama petenis nomor satu dunia, Simona Halep, dan juara Wimbledon, Garbine Muguruza. Tanpa embel-embel sebagai unggulan, Sharapova akan menjadi petenis non-unggulan yang paling diwaspadai. (IYA)