Kesempatan itu terbuka lebar tahun ini dengan absennya juara bertahan Serena Williams. Meski telah tampil dalam ekshibisi melawan Jelena Ostapenko di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 30 Desember, Serena menegaskan belum siap bertanding dalam turnamen setingkat Grand Slam setelah melahirkan putri pertamanya, September 2017.
Tanpa Serena, petenis lain berpeluang membawa pulang trofi Daphne Akhurst Memorial bagi juara tunggal putri, seperti yang terjadi pada tiga Grand Slam terakhir. Perancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka 2017 melahirkan tiga juara, masing-masing Ostapenko, Garbine Muguruza, dan Sloane Stephens.
Halep sebenarnya punya peluang itu saat mencapai final di Roland Garros, turnamen lapangan tanah liat yang lebih dikuasainya. Namun, dia takluk dari Ostapenko.
Sejak Oktober 2017, Halep menempati posisi nomor satu dunia, status impian semua petenis. Namun, posisi yang dipertahankannya hingga kini itu tidak lengkap tanpa gelar Grand Slam. ”Saya punya satu tujuan lagi: juara Grand Slam,” kata Halep, Sabtu (13/1).
Meski menegaskan target itu, Halep tidak ingin ambisi tersebut berbalik menjadi tekanan. Dia berusaha untuk fokus pada permainan yang akan ditampilkannya.
”Saya hanya akan fokus pada kondisi dan permainan, tak ingin terbeban target itu,” kata Halep, yang datang ke Melbourne Park tanpa sponsor karena tim manajemennya gagal memperpanjang kontrak dengan Adidas. Halep pun akan mengenakan pakaian tanpa logo sponsor buatan perusahaan China yang ditemukannya melalui internet.
Seperti Halep, Wozniacki berusaha bersikap tenang meski dikategorikan sebagai salah satu favorit juara. Petenis Denmark ini pernah menjadi nomor satu dunia pada 2010, tetapi tak pernah menjuarai Grand Slam. Nasib yang juga dialami Jelena Jankovic dan Dinara Safina. Hasil terbaik Wozniacki di Grand Slam adalah menjadi finalis AS Terbuka 2009 dan 2014.
Wozniacki punya peluang mewujudkan prestasi yang belum pernah diraihnya di Melbourne Park tahun ini. Gelar juara Final WTA 2017, turnamen yang hanya diikuti delapan petenis terbaik semusim, membawa rasa optimistis. Laga final turnamen di Singapura itu adalah final kedelapannya pada musim 2017.
”Saya hanya ingin menikmati pertandingan, tak ingin menambah atau mengurangi beban. Kita lihat, saya akan sampai di mana dengan sikap tersebut,” katanya.
Tak ingin menambah beban, Wozniacki meneruskan kebiasaannya, tak pernah melihat daftar undian. ”Yang saya tahu adalah lawan pertama. Saya tak ingin melihat undian terlalu jauh karena hanya ingin fokus pada permainan saya, pertandingan per pertandingan,” kata Wozniacki yang akan melawan Michaela Buzarnescu (Romania) pada babak pertama. (ap/afp/reuters/iya)