Saat Pengalaman Jadi Kunci Kemenangan
Wozniacki, bahkan, berada di ambang kekalahan ketika Fett meraih match point, 5-1 (40-15), pada set ketiga. Pada momen kritis inilah terlihat perbedaan antara petenis yang kurang dan lebih banyak pengalaman.
Meski berkesempatan mengendalikan permainan melalui servis, Fett yang baru kali ini tampil dalam babak utama Grand Slam justru menyia-nyiakan kesempatan itu. Kesalahan demi kesalahan yang dibuat juga membuatnya kehilangan servis pada gim ke-9 dan ke-11. Wozniacki berbalik menang, 3-6, 6-2, 7-5, dengan memenangi enam gim beruntun.
”Saat skor 1-5 (15-40), saya merasa selangkah lagi akan tersingkir dari turnamen. Saya tak tahu bagaimana caranya untuk kembali. Terima kasih kepada penonton yang telah memberi dukungan kepada saya,” kata Wozniacki, yang menutupi wajahnya, menahan tangis ketika akan bersalaman dengan Fett.
Saat ditanya pembawa acara di sisi lapangan, petenis Denmark itu kesulitan menjelaskan caranya untuk membalikkan keadaan. Dia larut dalam emosi setelah memenangi laga yang juga disaksikan tunangannya, mantan pebasket Golden State Warriors, David Lee, di tribune tim.
”Setelah menggagalkan match point-nya, saya merasa dia tertekan. Saya pun menyemangati diri sendiri bahwa saya masih memiliki peluang. Saya hanya berpikir harus tetap mencoba untuk menang dengan bermain agresif. Pengalaman menjadi faktor yang krusial,” kata Wozniacki dalam acara konferensi pers.
Delapan final, gelar juara turnamen Final WTA, dan menjadi petenis peringkat kedua dunia, membuat Wozniacki menjadi tunggal putri paling konsisten pada 2017. Dia pun difavoritkan meraih gelar pertamanya di ajang Grand Slam di Melbourne Park.
Belum pernah juara
Meski pernah berada di puncak peringkat dunia pada Oktober 2010, petenis berusia 27 tahun ini belum pernah menjuarai Grand Slam. Hasil terbaiknya adalah ketika mencapai final AS Terbuka 2009 dan 2014. Adapun di Melbourne Park, hanya sekali dia menggapai semifinal, yaitu pada 2011.
Petenis berusia 32 tahun, Jo-Wilfried Tsonga, juga terbantu pengalaman tampil di ajang Grand Slam sejak 2005 ketika berhadapan dengan Denis Shapovalov, petenis Rusia yang 14 tahun lebih muda darinya. Tsonga tertinggal 2-5 pada set kelima, tetapi berbalik unggul, 3-6, 6-3, 1-6, 7-6 (4), 7-5.
”Saya lelah, tetapi senang,” kata petenis Perancis yang terganggu cedera betis saat mempersiapkan diri untuk tampil di Australia Terbuka tersebut.
”Tak mudah berhadapan dengan tenaga muda seperti Shapovalov. Mereka selalu bermain tanpa tekanan. Sebenarnya fisik saya telah menyerah, tetapi saya tetap berjuang,” tutur Tsonga, finalis Australia Terbuka 2008.
Shapovalov, yang berada di peringkat ke-50 dunia, adalah petenis termuda di jajaran peringkat 100 besar dunia. Dia baru kali ini tampil di Australia Terbuka, tetapi telah menjalani debut dalam Grand Slam sejak Perancis Terbuka 2017. Namanya meroket saat mencapai babak keempat AS Terbuka meski tampil sejak babak kualifikasi. Tsonga menjadi salah satu petenis yang dikalahkannya di Flushing Meadows, New York, sebelum Shapovalov dihentikan Pablo Carreno Busta.
Pada sesi malam, semifinalis Australia Terbuka 2017, Grigor Dimitrov, dipaksa bermain lima set oleh MacKenzie McDonald (AS) yang lolos dari babak kualifikasi. Dimitrov menang, 4-6, 6-2, 6-4, 0-6, 8-6, dalam 3 jam 25 menit.
Sementara petenis putri Thailand, peraih medali emas SEA Games 2017, Luksika Khumkhum, menghentikan Belinda Bencic (Swiss), 6-1, 6-3, pada babak kedua. Bencic merupakan petenis yang mengalahkan Venus Williams pada babak pertama. (AFP/REUTERS/IYA)