Ostapenko, yang memiliki pukulan keras sepanjang pertandingan untuk modal tampil dalam lapangan keras kalah dari Anett Kontaveit (Estonia). Pada pertandingan di Margaret Court Arena, Melbourne Park, dia kalah 3-6, 6-1, 3-6.
Kekalahan itu menyisakan nama Maria Sharapova dan Angelique Kerber dalam daftar undian tunggal putri. Namun, jumlah itu dipastikan berkurang karena mereka akan bertemu pada babak ketiga, Sabtu.
Kedua petenis memiliki persamaan, yaitu berusia 30 tahun, pernah menjuarai Australia Terbuka, dan pernah menjadi petenis nomor satu dunia. Meski tak pernah berjumpa dalam dua tahun terakhir, Sharapova dan Kerber bersaing ketat pada tujuh pertemuan, 2012-2015. Sharapova memenangi empat pertandingan, termasuk dalam pertemuan pertama pada babak ketiga Australia Terbuka 2012.
Persaingan kedua petenis sebenarnya pantas terjadi, minimal, pada perempat final. Namun, pertemuan lebih awal berlangsung karena Sharapova bukan unggulan. Dia tidak berhak atas status itu, seperti 32 petenis berperingkat terbaik karena hanya ada di urutan ke-48. Adapun Kerber berperingkat ke-16.
Kerber, yang pernah menjadi petenis nomor satu dunia pada September 2016, meninggalkan memori hasil buruk pada 2017 dengan penampilan mengesankan pada awal 2018. Dia memenangi 11 pertandingan beruntun sebelum tampil di Melbourne Park, enam di antaranya mengantarkan petenis Jerman itu pada juara WTA Sydney.
Pada dua babak di Melbourne Park, Kerber selalu menang dua set. ”Pertandingan berikutnya akan sulit. Kami pernah bersaing dalam pertandingan-pertandingan ketat. Saya harus menampilkan permainan terbaik,” ujar Kerber yang memenangi dua pertemuan terakhir pada 2015.
Bagi Sharapova, Kerber akan menjadi tes untuk menguji kemampuan setelah absen pada Australia Terbuka 2017. Sharapova tidak tampil pada 2017 karena menjalani skors 15 bulan setelah dinyatakan bersalah mengonsumsi zat doping pada Australia Terbuka 2016.
”Saya menantikan pertandingan itu, bermain melawan petenis yang juga pernah menjuarai Grand Slam. Saya ingin melihat kemampuan saya dalam persaingan seperti ini,” kata Sharapova dalam laman resmi Australia Terbuka.
Meski tak berstatus unggulan teratas, kedua petenis termasuk favorit juara Grand Slam pembuka musim dengan absennya Serena Williams. Ketika Serena tak tampil sejak menjuarai Australia Terbuka 2017, persaingan tunggal putri sangat terbuka. Tiga Grand Slam lain tanpa Serena melahirkan juara berbeda.
Mantan petenis AS, Chris Evert, bahkan, mengatakan, petenis putri yang berpeluang menjadi juara di Melbourne Park bisa mencapai 20-an orang. Selain Ostapenko, persaingan terbuka itu telah menyingkirkan juara Wimbledon yang menjadi unggulan ketiga Garbine Muguruza, Venus Williams (7), Johanna Konta (9), dan Coco Vandeweghe. Favorit juara yang tersisa di antaranya Caroline Wozniacki (2) yang lolos ke babak keempat setelah mengalahkan Kiki Bertens (Belanda), 6-4, 6-3.
Unggulan pertama Simona Halep akan berhadapan dengan Lauren Davis (AS), sementara Karolina Pliskova (6) melawan Lucie Safarova (Ceko) pada babak ketiga, Sabtu.
Di tunggal putra, semifinalis 2017, Grigor Dimitrov, untuk kedua kali berturut-turut mendapat perlawanan ketat petenis muda. Dia harus bermain 3 jam 4 menit untuk mengalahkan petenis Rusia berusia 20 tahun, Andrey Rublev, dengan skor 6-3, 4-6, 6-4, 6-4.
Pada babak kedua, Dimitrov hampir kalah saat melawan petenis kualifikasi asal AS, Mackenzie McDonald, 4-6, 6-2, 6-4, 0-6, 8-6. Dimitrov akan melawan petenis muda tuan rumah, Nick Kyrgios (22 tahun) pada babak keempat. (AFP/Reuters/IYA)