MILAN, SABTU Inter Milan dan AS Roma sama-sama mendambakan satu hal yang tidak mereka dapatkan sejak satu bulan terakhir, yaitu kemenangan. Stadion Giuseppe Meazza pada Senin dini hari WIB nanti bakal menjadi saksi siapa di antara kedua tim itu yang paling cepat bisa bangkit dari keterpurukan.
Dalam laga tersebut, Inter maupun Roma bertekad untuk membereskan ”kekacauan” yang telah mereka buat. Sebuah kekacauan yang cukup membuat mereka kehilangan status sebagai kandidat perebut scudetto musim ini.
Setidaknya sampai awal Desember lalu, Inter dan Roma masih terlihat garang. Bersama Napoli, Inter menjadi tim yang belum bisa terkalahkan waktu itu. Tim ”Nerazzurri” pun sempat memuncaki klasemen sementara Serie A.
Sementara Roma juga membuat kejutan karena hanya kalah dari Inter dan Napoli hingga awal Desember lalu. Tim besutan Pelatih Eusebio Di Francesco ini bahkan tampil perkasa dengan menjuarai Grup C Liga Champions.
Namun, nasib kedua tim itu berubah ketika memasuki pertengahan Desember. Kegarangan mereka lenyap. Inter menelan tiga kekalahan dan mendapat dua hasil imbang dari lima laga terakhirnya. Adapun tanda-tanda tenggelamnya Roma mulai terlihat sejak mereka kalah 1-2 dari Torino sehingga tersingkir dari ajang Piala Italia. Sejak saat itu, Roma hanya mengumpulkan 1 poin dari tiga laga Serie A berikutnya.
”Tiga pekan lalu, kami masih dianggap tim papan atas, tetapi kini sebaliknya. Jika kami pasrah, maka tak perlu ada perubahan. Namun, saya yakin Roma bisa berubah dan bangkit,” kata Di Francesco seperti dikutip Football-Italia, Sabtu.
Bagi bek Roma, Aleksandar Kolarov, situasi seperti ini wajar terjadi di sepak bola ketika sebuah tim kehilangan sesuatu, entah itu semangat, kekompakan, taktik jitu, atau kepercayaan diri. ”Di Roma, aspek mental yang kadang-kadang hilang. Ketika menghadapi Inter di kandang mereka, mental kami harus lebih baik,” katanya.
Melawan Inter di Giuseppe Meazza memang tidak mudah bagi Roma. Bahkan, ketika menjamu Inter di Stadion Olimpico pada awal musim ini pun mereka kalah, 1-3.
Apalagi sebagai mantan pelatih Roma, Pelatih Inter Luciano Spalletti paham betul karakter ”Serigala Roma” itu. Laga ini pun menjadi laga nostalgia baginya.
”Saya punya masa lalu yang indah dengan Roma. Menjalani laga ini pun seperti mengembalikan bayangan masa kecil dan mengunjungi teman-teman lama,” kata Spalletti.
Namun, ia membantah bakal bisa mudah menaklukkan bekas klubnya itu. Menurut dia, laga ini bakal berjalan imbang karena kedua tim sama-sama kuat.
Icardi dan Dzeko
Meski sedang berusaha bangkit dari krisis, Inter dan Roma justru terancam kehilangan senjata utama mereka. Pada bursa transfer musim dingin ini, Inter terancam kehilangan striker, Mauro Icardi, yang selama ini sudah menyumbang 18 gol di Serie A. Sementara Roma juga terancam kehilangan strikernya, Edin Dzeko, bek sayap, Emerson Palmieri, dan gelandang, Radja Nainggolan.
Icardi dikabarkan sedang diincar Real Madrid yang sudah menyiapkan dana sebesar 110 juta euro atau sekitar Rp 1,7 triliun. Real memang sedang membutuhkan ujung tombak baru karena penampilan striker mereka, Karim Benzema, terus menurun.
Di sisi lain, Inter tidak bisa membeli pemain baru karena berpotensi melanggar aturan Financial Fair Play yang diterapkan UEFA. Nerazzurri pun hanya bisa mendapatkan pemain baru dengan status pinjaman.
Mereka sudah mendapatkan Lisandro Lopez dari Benfica dan sebentar lagi memboyong Rafinha dari Barcelona. Namun, Lopez maupun Rafinha bukanlah striker dan tidak bisa menggantikan sosok Icardi.
”Jika dihadapkan pada sebuah masalah, Icardi hanya tersenyum dan mengajak pemain lainnya untuk mengatasi masalah itu. Maka, yang bisa dilakukan pemain lain adalah mengikutinya,” kata Spalletti untuk mengungkapkan betapa pentingnya sosok Icardi.
Di kubu Roma, Dzeko dan Emerson dikabarkan segera hengkang ke Chelsea. Juara bertahan Liga Inggris itu sudah menyiapkan dana sebesar 50 juta euro atau sekitar Rp 813 miliar. Sementara Nainggolan dikabarkan segera bergabung dengan klub di China.
Tidak mengherankan jika Direktur Olahraga AS Roma, Monchi, buru-buru ingin meredam kepanikan para pendukung Roma dengan menggelar jumpa pers. ”Punya pemain bagus dan dilirik klub lain itu biasa. Saya ingin menegaskan bahwa tujuan kami sama, yakni terus memperkuat tim, bukan sebaliknya,” katanya. (AFP/REUTERS/DEN)