MELBOURNE, MINGGU — Setelah terlambat memulai persiapan untuk musim 2018, Rafael Nadal menegaskan kepercayaan dirinya tampil pada pekan kedua Grand Slam Australia Terbuka. Kemenangan atas petenis berperingkat ke-26 dunia, Diego Schwartzman, pada babak keempat yang berlangsung hingga hampir empat jam, menumbuhkan kepercayaan diri itu.
Nadal mengalahkan Schwartzman, 6-3, 6-7 (4), 6-3, 6-3, yang memaksanya bermain 3 jam 51 menit di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Minggu (21/1). Meskipun hanya bertinggi badan 1,67 meter dan selalu kalah pada tiga pertemuan sebelumnya, Schwartzman membuat Nadal kewalahan dengan kecepatan geraknya di lapangan.
”Dalam turnamen Grand Slam, pertandingan berat bisa terjadi pada babak berapa pun. Ini tes yang bagus bagi saya mengingat saya terlambat memulai persiapan untuk 2018. Jika bisa, saya tentunya lebih memilih bermain dua jam dibandingkan dengan empat jam,” kata Nadal.
Schwartzman memaksa Nadal bekerja keras, terutama melalui servis dengan sudut lebar. Servis seperti ini membuat bola memantul jauh ke luar lapangan hingga menyulitkan Nadal untuk mengembalikannya.
Namun, pengalaman serta pukulan-pukulan ”aneh” membuat Nadal berhasil keluar dari tekanan itu. Pukulan melengkung, serupa ”tendangan pisang” dalam sepak bola, sulit diantisipasi Schwartzman.
Petenis Argentina itu juga harus berkali-kali meminta challenge (melihat jatuhnya bola melalui tayangan video) ketika bola dari forehand down the line Nadal meninggalkan jejak hanya sekitar 1 cm di atas garis. ”Rafa bermain bagus pada momen-momen penting. Dia agresif. Itu sebabnya, dia menjadi salah satu petenis terbaik,” komentar Schwartzman.
Makin agresif
Sebelum tiba di Melbourne, Nadal terkendala cedera lutut kanan setelah menjalani musim panjang pada 2017. Pada musim itu, dia tampil dalam 18 turnamen sejak Januari hingga pertengahan November. Nadal memperoleh enam gelar juara, dua di antaranya dari Grand Slam Perancis dan AS Terbuka.
Dengan kondisi itu, petenis berusia 31 tahun tersebut hanya bisa mengikuti dua pertandingan ekshibisi sebelum tampil dalam Australia Terbuka. Meski menjadi unggulan pertama, Nadal berada di bawah bayang-bayang Roger Federer, yang mengalahkannya pada final Australia Terbuka 2017, sebagai favorit juara pada tahun ini.
Pertandingan melawan Schwartzman, sejauh ini, menjadi laga terberatnya pada 2018. ”Pertandingan seperti tadi membantu meningkatkan kepercayaan diri karena saya bisa bermain selama empat jam dalam intensitas tinggi. Apalagi, saya akan berhadapan dengan lawan berat pada perempat final,” kata Nadal yang akan melawan unggulan keenam, Marin Cilic, pada babak delapan besar.
Nadal lima kali mengalahkan Cilic dari enam pertemuan, tetapi petenis Kroasia itu akan menjadi lawan yang menyulitkan. Dengan tubuh setinggi 1,98 m, Cilic memiliki servis keras yang menjadi modal penting dalam pertandingan di lapangan keras.
”Menghadapi pekan kedua, saya harus meningkatkan penampilan, bermain lebih agresif,” tegas Nadal yang memastikan tetap berada di puncak peringkat dunia dengan kemenangan atas Schwartzman.
Selain Nadal melawan Cilic, perempat final tunggal putra pada pul atas akan mempertemukan semifinalis 2017, Grigor Dimitrov (Bulgaria), dan Kyle Edmund (Inggris Raya). Bagi Edmund, yang menang atas Andreas Seppi (Italia) pada babak keempat, laga melawan Dimitrov menjadi perempat final pertamanya di ajang Grand Slam.
Sementara itu, untuk ketiga kali secara beruntun, Dimitrov menjalani pertandingan lebih dari tiga jam sejak babak kedua. Dia bertanding selama 3 jam 26 menit untuk mengalahkan petenis tuan rumah, Nick Kyrgios, 7-6 (3), 7-6 (4), 4-6, 7-6 (4). Pada dua babak sebelumnya, Dimitrov menang atas Andrey Rublev (Rusia) dan Mackenzie McDonald (AS).
”Bertanding melawan Nick selalu menyulitkan. Meski pada posisi servis untuk mengakhiri laga, saya sulit mendapat kesempatan meraih poin,” kata Dimitrov.
Tiket perempat final tunggal putra pada pul bawah akan diperebutkan delapan petenis pada Senin ini. Petenis-petenis unggulan yang akan tampil di antaranya Federer (2), Dominic Thiem (5), Novak Djokovic (14), dan Tomas Berdych (19).
Pada tunggal putri, unggulan kedua, Caroline Wozniacki, mempertahankan peluang menjadi juara. (afp/iya)