Pada Minggu (21/1), putri Pertamina mengalahkan Gresik Petrokimia, 3-0 (25-13, 25-18, 25-13). Sebelumnya, anak asuh Muhammad Anshori ini mengungguli juara bertahan Jakarta Elektrik PLN, 3-0.
Hasil latihan bersama sejak November 2018 terlihat jelas dari set pertama. Setter Shinta Aini leluasa menyusun variasi serangan melalui smes keras Anna Stepaniuk (Ukraina) dan Agustin Wulandhari. Hingga set pertama berakhir, praktis tim Pertamina hanya satu kali melakukan kesalahan saat servis Novia Andriyanti membentur net. Keunggulan ini dipertahankan Pertamina di dua set berikutnya.
Rotasi pemain yang dilakukan Anshori menjadi kunci stabilitas Pertamina. Dua libero, Rosalinda dan Yulis Indahyani, bergantian mengisi peran sama baiknya. Pemain muda, seperti Nandita Ayu (20) dan Hany Budiarti (21), pun mampu bermain lepas meski tahun ini dibebani target juara.
Pelatih Petrokimia M Hanafiah mengakui, tim lawan unggul segalanya. Selain sisi teknis, mental bertanding para pemain Pertamina juga lebih baik. ”Tim kami kalah mental. Meski berupaya mengejar angka di set kedua, perubahan pola permainan yang kami lakukan tidak berjalan lancar,” ujarnya.
Nandita mengatakan, atmosfer positif sudah terbentuk di dalam tim. Komunikasi antarpemain Pertamina terjalin dengan baik di luar lapangan sehingga itu terbawa ke dalam lapangan.
”Para pemain sudah mengerti peran dan posisi masing-masing. Perubahan strategi di tengah pertandingan menjadi lebih mudah diterapkan,” ucapnya.
Adapun Anshori menilai penampilan timnya dalam dua pertandingan belum mencapai puncak. Dia tidak mau memforsir permainan timnya.
Di bagian putra, Pertamina juga menutup seri pertama dengan kemenangan 3-1 (19-25, 25-17, 25-20, 28-26) atas Jakarta BNI Taplus. Ini kemenangan kedua setelah sebelumnya Agung Seganti dan kawan-kawan mengalahkan Bekasi BVN, 3-0. Dua kemenangan ini menjadi modal yang baik menghadapi ulangan final Proliga 2017 saat menghadapi Surabaya Bhayangkara Samator pada seri kedua.
Sengit
Pertandingan sengit terjadi saat tim putra Samator mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel, 3-2 (25-18, 23-25, 25-9, 20-25, 15-13). Meski Bank Sumsel sempat unggul di set ketiga, Samator mampu mengambil momentum pada dua set pamungkas untuk memenangi pertandingan.
Pelatih Surabaya Samator Ibarsjah Djanu Tjahjojo bersyukur timnya mampu lepas dari tekanan setelah pada laga pertama takluk dari tim putra BNI. ”Ini menjadi modal mental anak-anak karena secara permainan sebenarnya berimbang,” kata Ibarsjah. (DIM)