SURABAYA, KOMPAS — Madura United berambisi melanjutkan dominasi di Grup C Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Perseru Serui dengan lima gol tanpa balas. Kemenangan gemilang itu ingin diulangi saat menghadapi PS TNI, Selasa (23/1), di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Gol-gol saat mengempaskan Perseru dengan skor 5-0, Kamis (18/1), dicetak oleh trio serang Greg Nwokolo (2), Bayu Gatra, dan Cristian Gonzales, serta gelandang Raphael Maitimo. Gonzales yang sebelumnya membela Arema mencetak gol bagi tim berjuluk ”Sape Kerrap” itu saat baru bermain empat menit. Usia 41 tahun tak menjadi penghalang bagi mantan mesin gol tim nasional itu untuk menebar ancaman ke gawang lawan.
Seusai latihan di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Minggu (21/1), Pelatih Madura United Gomes de Oliveira mengungkapkan, semua anak asuhnya dalam kondisi prima. Tidak ada pemain yang cedera. Hasil latihan memberikan kepuasan bagi tim pelatih. Strategi dan taktik yang dicoba dalam latihan berhasil dijalankan dengan baik oleh para pemain. ”Kami ingin bermain atraktif seperti saat memenangi laga atas Perseru,” katanya.
Madura United punya catatan apik menghadapi PS TNI. Dari empat pertemuan dalam dua tahun terakhir, Madura United selalu menang dengan mencetak 13 gol dan kemasukan 5 gol. Namun, PS TNI tidak bisa diremehkan. Tim yang mayoritas terdiri atas anggota TNI tersebut memiliki stamina di atas rata-rata. PS TNI bermain cepat dan seakan tidak kenal lelah. Pemain senang menjelajah lapangan dan mengejar bola. Dalam pertandingan sebelumnya, PS TNI menahan imbang tuan rumah Persebaya Surabaya dengan skor 1-1. ”PS TNI cepat, kuat, dan seakan tidak punya lelah. Tim seperti itu patut diwaspadai,” kata Gomes.
Dalam skuad, Gomes memiliki lima pemain asing, yakni OK Jhon, Fabiano Beltrame, Noureddine Davronov, Marcel Sacramento, dan Patrick Kiyabu N’Koyi. Dalam turnamen prakompetisi itu, tim hanya bisa menurunkan maksimal empat pemain asing. Gomes tidak bersedia membocorkan siapa pemain asing yang harus disimpan dalam laga kontra PS TNI karena merupakan bagian dari strategi dan taktik.
Masih di Grup C, laga lainnya mempertemukan Persebaya dan Perseru. Yang unik, laga tersebut akan mempertemukan Alom bersaudara yang berposisi gelandang. Nerius Alom di lini tengah Persebaya harus menghadapi kakaknya, Nelson Alom, yang baru memperkuat Perseru setelah hengkang dari Persipura Jayapura.
Nerius mengaku agak minder menghadapi sang kakak. Masing-masing paham kelebihan dan kekurangan. Namun, pada laga nanti, persaudaraan untuk sementara disingkirkan. ”Kami harus profesional. Ini pengalaman pertama kami berhadapan,” kata Nerius seusai latihan.
Pelatih Persebaya Alfredo Vera mengatakan, timnya akan berusaha bermain lebih semangat. Saat menghadapi PS TNI, Persebaya bermain dengan menerapkan garis pertahanan tinggi. Persebaya bermain agresif, tetapi agak lamban dalam bertahan menghadapi serangan balik. ”Kami harus bermain seimbang dalam menyerang ataupun bertahan,” katanya. (BRO)