Laju Inter pada musim ini mirip dengan penampilan mereka pada musim 2015-2016 ketika masih diasuh Mancini. Saat itu, Inter mampu menjadi capolista atau pemuncak klasemen sementara Serie A pada Desember. Memasuki bulan berikutnya, Inter mulai terseok-seok dan akhirnya finis di posisi keempat pada akhir musim.
Musim ini Inter sempat memimpin klasemen selama dua pekan pada Desember, lalu merosot perlahan hingga sekarang berada di posisi keempat. Libur musim dingin selama dua pekan pun belum bisa membuat para penggawa Inter kembali bergairah. Hal itu tampak ketika Nerazzurri tampil di kandang sendiri, seperti Senin kemarin, mereka tidak mampu meredam keberingasan ”Serigala Roma”.
Bahkan, Inter nyaris kalah dan menanggung malu setelah Roma lebih dulu unggul 1-0 berkat gol Stephan El Shaarawy pada menit ke-31. Lagi-lagi kesalahan lini belakang yang jadi penyebabnya. Bek sayap Inter, Davide Santon, ceroboh mengantisipasi bola, kemudian disambar El Shaarawy.
Stadion Giuseppe Meazza lantas bisa kembali bergemuruh ketika gelandang Inter, Matias Vecino, mampu menyelamatkan muka klubnya dengan gol yang tercipta dari sundulannya pada menit ke-84. ”Kami memang sedang punya masalah, tetapi saya rasa kami sudah mau kembali ke jalur kemenangan,” kata Vecino, seperti dikutip Football-Italia.
Jalur kemenangan itulah yang sedang dituju Inter setelah menjalani enam laga Serie A terakhir tanpa kemenangan. Namun, mereka sudah mulai melupakan mimpi merebut gelar juara Serie A musim ini.
Inter kini baru mengemas 43 poin dan tertinggal 11 poin dari Napoli di puncak klasemen dengan 54 poin. Target yang realistis bagi mereka saat ini adalah mempertahankan posisi empat besar agar bisa melaju ke Liga Champions musim depan.
”Masalahnya, kami adalah Inter Milan dan kami harus punya keberanian untuk melawan tim seperti Roma, Lazio, atau Napoli agar bisa finis di posisi empat besar,” kata Lelatih Inter Luciano Spalletti.
Setidaknya Inter berpeluang mengumpulkan poin lebih banyak karena pada lima laga berikutnya mereka akan menghadapi tim-tim papan bawah, seperti SPAL, Crotone, Bologna, Genoa, dan Benevento. Selanjutnya mereka kembali menghadapi laga-laga sulit melawan AC Milan, Napoli, dan Sampdoria.
Laga terakhir Dzeko
Laga kontra Inter itu bisa menjadi laga terakhir striker Roma, Edin Dzeko, di Serie A. Transfer striker asal Bosnia-Herzegovina tersebut ke Chelsea dikabarkan semakin mendekati kenyataan.
Seperti dilansir Daily Mail, Chelsea siap mengucurkan dana 52 juta pounds untuk membeli Dzeko dan bek sayap Roma, Emerson Palmieri. Agen Dzeko pun dikabarkan sudah berada di London saat ini.
Namun, Pelatih Roma Eusebio Di Francesco mengatakan, sosok Dzeko masih sangat penting. Apalagi saat ini ketika Roma
juga sedang terpuruk. ”Saya tidak tahu mengenai persoalan transfer tersebut, tetapi Dzeko adalah pemain penting dan itulah mengapa saya selalu memainkannya,” kata Eusebio Di Francesco. (AP/AFP/DEN)