Pebalap Italia itu menjadi kejutan pada musim lalu. Dia memaksa pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, berjuang hingga seri terakhir untuk menentukan siapa yang menjadi juara dunia musim 2017. Sayangnya, pada balapan terakhir, Dovizioso dikalahkan Marquez.
Meski pada 2018 ini harapan terhadap Dovizioso semakin besar, dia menyatakan tidak merasakan tekanan tambahan. Meski demikian, dia bertekad untuk meningkatkan penampilannya tahun ini karena semakin banyak pebalap yang kompetitif.
”Saya merasa seperti saya berada di tempat yang tepat dan saya mengerti, tidak seperti situasi-situasi lainnya pada masa lalu,” ujar Dovizioso, seperti dikutip Motorsport, Minggu (21/1).
”Saya tahu dengan sangat baik apa yang harus kami lakukan dan di mana tingkat lawan-lawan saya serta motor mereka pada saat ini. Kami mendapati posisi kami di situasi yang di luar perkiraan. Pada tiga tahun terakhir, sangat banyak pebalap yang bisa memenangi balapan,” kata Dovizioso.
Kondisi tersebut, lanjut Dovizioso, sangat berbeda dengan kondisi masa lalu. ”Itu artinya, semakin jauh lebih sulit sekarang ini untuk bisa menang. Untuk bisa menjadi juara, Anda harus selalu finis dengan naik podium atau masuk lima besar. Kami harus bertahan di tingkat itu sepanjang musim dan itu akan sangat sulit,” ucapnya.
Dovizioso meyakini, bagi dirinya dan Marquez, tidak cukup lagi untuk menjadi juara dunia pada musim 2018 hanya dengan mengulang hasil yang dicapai pada 2017.
Ketika ditanya apakah dia merasa sudah mencapai batasnya sebagai pebalap, Dovizioso menjawab, dirinya justru menemukan bahwa setelah musim 2017 sangatlah sulit bagi seorang kompetitor untuk mencapai penampilan puncaknya.
”Setelah tahun lalu, saya mendapatkan bahwa tidak ada batas sama sekali. Adalah salah mengatakan seorang pebalap ada batasnya. Ini berlaku untuk siapa pun,” kata pebalap berusia 31 tahun itu.
Dia menegaskan, kesalahan yang dilakukan banyak orang, juga media massa, adalah berpikir bahwa seorang pebalap yang mencapai hasil yang sama untuk beberapa musim karena telah mencapai batasnya.
”Itu adalah salah. Sangat mungkin melakukan dengan lebih baik dan melakukan perubahan, tetapi itu sulit meski juga tidak mustahil. Saya telah melihat itu. Ketika Anda di tingkat ini, Anda berbicara mengenai rincian-rincian dan hal-hal kecil. Selalu ada sesuatu yang Anda bisa lakukan dengan lebih baik,” kata Dovizioso.
Pendatang baru
Pada musim 2018 ini, empat pebalap pendatang baru akan memperketat persaingan di kelas tertinggi MotoGP. Mereka adalah para pebalap yang telah membuktikan kehebatannya di kelas Moto2.
Keempat pebalap baru MotoGP itu adalah Franco Morbidelli di tim EG 0,0 Marc VDS, Tom Luthi di tim EG 0,0 Marc VDS, Takaaki Nakagami di tim LCR Honda Idemitsu, dan Xavier Simeon di tim Reale Avintia Racing.
Dari keempat pebalap tersebut, pebalap Italia, Morbidelli, digadang-gadang sebagai calon pengganti kuat pebalap kawakan Valentino Rossi. (OKI)