Hal itu disampaikan kapten tim putra hoki, Hendri Mulia, Kamis (25/1), seusai latihan persiapan Asian Games. Hendri mengatakan, pembenahan prestasi hoki perlu terus dilakukan agar bisa memperbaiki prestasi. Sebagai atlet, Hendri merasakan saat ini sudah ada perbaikan dalam pembinaan atlet-atlet hoki, salah satunya dalam bentuk keterbukaan dalam seleksi atlet.
”Saya dulu merasakan latihan terus, tetapi tidak ada kejelasan kapan bertanding. Tidak banyak kompetisi yang diadakan di dalam negeri dan keikutsertaan pada kejuaraan-kejuaraan di luar negeri juga tidak jelas,” kata Hendri (38) yang sudah 17 tahun menjadi atlet hoki nasional.
Dua organisasi
Sejak 2011, pemerintah mengakui hanya ada satu organisasi hoki di Indonesia, yaitu Federasi Hoki Indonesia (FHI). Organisasi ini terbentuk setelah Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) dicabut keanggotaannya dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada 2004.
Keanggotaan PHSI dicabut karena tidak bisa memenuhi syarat-syarat pemerintah, salah satunya pembinaan yang dibuktikan dengan mengaktifkan minimal 10 pengurus provinsi. ”Pada masa PHSI hanya ada empat pengprov yang aktif,” kata Sekretaris Jenderal FHI Yasser Arafat Suaidy.
Namun, keberadaan FHI itu kini dipersoalkan Komite Olimpiade Asia (OCA) dan Federasi Hoki Asia (AHF). Hal itu disebabkan Raj Khumar Singh, Ketua PHSI, menyatakan bahwa FHI belum terdaftar di AHF. Nama organisasi hoki yang terdaftar di AHF adalah PHSI.
”Kami sudah mendaftarkan diri ke AHF dan kami sudah mengirim data-data bahwa FHI satu-satunya organisasi hoki yang diakui pemerintah, KOI, dan KONI,” kata Yasser.
Surat pengakuan KONI terhadap FHI diterbitkan melalui berita acara pada 12 Februari 2011 di Pekanbaru. Berita acara itu ditandatangani Ketua Umum KONI saat itu, Rita Subowo, dan Ketua Umum Pengurus Pusat FHI masa itu, Erizal Azhar.
Pada 2016, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memutuskan menerima FHI sebagai anggota baru. Keputusan itu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kep-005/RA-KOI/II/2016 yang ditandatangani pemimpin sidang pleno Erick Thohir dan Sekjen Dody Iswandi. (IND)