”Ini hasil yang sangat bagus karena empat pebalap Indonesia masuk 10 besar dan dua naik podium. Ini menunjukkan para pebalap kita sebenarnya tidak kalah dari para pebalap luar. Padahal, ini kelasnya sudah tim kontinental,” ujar Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari.
Pemenang pada etape pertama adalah pebalap Swiss, Dylan Page, yang tergabung di tim Sapura Malaysia. Dia menyatakan sangat terbantu oleh kekompakan timnya, khususnya peran pebalap Indonesia, Aiman Cahyadi.
”Saya sangat gembira karena ini adalah kemenangan pembuka di awal tahun. Balapan tadi sungguh tidak mudah karena para pebalap sangat agresif. Usaha saya meloloskan diri dari peloton (rombongan besar pebalap) juga terkejar kembali pada 10 kilometer sebelum finis. Namun, pada 1 kilometer terakhir saya mengerahkan segenap kemampuan saya dan syukur bisa memenangi etape ini,” ungkap Dylan yang baru pertama kali mengikuti balap sepeda di Indonesia.
Terkait dengan kerja sama tim Sapura, Aiman mengatakan, sejak awal timnya memang bekerja sama untuk mendorong Dylan memenangi etape awal ini karena dia adalah sprinter terbaik. ”Saya gembira karena tugas mengantar Dylan bisa dijalankan dengan baik dan dia memenangi etape pertama,” ujarnya.
Aiman sepanjang balapan memang banyak menarik Dylan untuk memimpin di depan. Aiman finis di posisi ketujuh.
Abdul Gani, yang meraih podium ketiga, juga mengakui beratnya balapan etape pertama TdI meski lintasannya relatif datar dan jalannya mayoritas lurus. ”Tidak mudah untuk melepaskan diri dari peloton karena selalu dikejar oleh peloton. Untung di 1 kilometer terakhir saya masih bisa meningkatkan kecepatan, tetapi sulit untuk melaju lebih ke depan lagi karena ditempel ketat pebalap Sapura,” kata pebalap tim KFC itu.
Tabrakan
Sejak dilepas dari kompleks Prambanan, para pebalap langsung berusaha melepaskan diri dari peloton. Aksi itu sempat terhambat saat berada di wilayah Klaten. Jalan berlubang-lubang menyebabkan kecelakaan yang melibatkan banyak pebalap. Salah satu yang terluka cukup parah adalah pebalap tim nasional Indonesia Warseno yang langsung dilarikan ke rumah sakit setelah menyelesaikan balapan.
”Warseno terus membalap setelah mendapatkan pengobatan dan masuk finis juga sehingga secara tim kami posisinya tetap bagus. Saya juga bangga dengan kerja sama tim nasional ini sehingga saya bisa meraih posisi kedua berkat bantuan Bernard (van Aert). Etape pertama ini juga berat karena kecepatannya sangat tinggi, 50-60 km per jam,” ungkap Projo Waseso, kapten tim nasional Indonesia.
Timnas Indonesia menempati posisi kedua di klasemen tim di bawah Terengganu Cycling Team, Malaysia. (OKI)