”The Gunners” akan bersua Manchester City di final Piala Liga pada 25 Februari di Stadion Wembley, London. Final ini menjadi kesempatan emas Wenger meraih satu-satunya trofi domestik yang belum sekali pun dimenanginya dalam 22 tahun karier panjangnya di Inggris.
Tujuh tahun silam, Wenger pernah begitu dekat dengan trofi itu. Namun, Arsenal tergelincir di final Piala Liga 2011 seusai dibekap tim semenjana, Birmingham City, 2-1, di Stadion Wembley. Nasib serupa dialami pada 2007. Mereka dibekap Chelsea 2-1 saat itu di final. ”Ini (meraih trofi Piala Liga) misi tertunda kami. Sekarang, kami ingin memenanginya,” ujar Wenger.
Piala Liga bukan sekadar trofi penghibur Arsenal di musim ini. Itu ibarat kepingan terakhir yang lama diburu Wenger, manajer yang meraih tiga gelar juara Liga Inggris dan tujuh Piala FA bersama Arsenal. Rasa penasaran itu kian tinggi mengingat The Gunners tidak pernah lagi meraih Piala Liga sejak 1993, atau ketika George Graham masih menjadi manajer tim.
Namun, upaya mengakhiri puasa trofi itu bakal mendapatkan tantangan sangat berat. Calon lawan mereka, Manchester City, juga memiliki motivasi berlipat ganda untuk meraih Piala Liga. Motivasi itu terutama muncul dari manajernya, Pep Guardiola.
Piala Liga bisa menandai babak baru dalam karier mentereng Guardiola. Itu bakal menjadi trofi pertamanya di Liga Inggris jika sukses membekap Arsenal di Wembley pada final bulan depan. Keberhasilan ini sekaligus bisa menjadi batu loncatan City untuk menyapu bersih gelar-gelar lainnya, baik dalam kancah domestik maupun regional Eropa.
Dengan demikian, duel Arsenal kontra City di Wembley itu tidak lain adalah final ideal, bahkan yang terbaik dalam satu dekade terakhir ini. Wenger ingin melengkapi gelar, sementara Guardiola berambisi mengukir sejarah sebagai manajer pertama di Inggris yang mampu menyapu bersih empat trofi sekaligus dalam semusim.
Selain Piala Liga, City musim ini juga masih melaju di Piala FA, Liga Champions, dan memimpin klasemen Liga Inggris. ”Tim ini selalu ingin mencoba meraih level yang lebih tinggi, apalagi kami juga senantiasa diukur berdasarkan berapa banyak trofi yang bisa dimenangi,” ujar Guardiola menatap final Piala Liga.
Secara teori, kekuatan City masih berada di atas Arsenal. Selain itu, The Gunners juga kehilangan dua bintangnya, Alexis Sanchez dan Theo Walcott. Tanpa keduanya, serangan Arsenal tidak lagi secepat dan seagresif dulu. Itu terlihat saat melawan ”The Blues”. Arsenal tertolong oleh penampilan menawan bek sayap Nacho Monreal dan mesin kreatifnya, Mesut Oezil, yang menginspirasi kemenangan tipis itu.
Namun, Arsenal dan Wenger patut optimistis menatap final itu. Musim lalu, mereka sukses menyingkirkan City di semifinal Piala FA. Faktor lainnya, dewi fortuna nyaris selalu berpihak kepada Arsenal jika tampil di Wembley. Mereka selalu menang dalam sembilan penampilan terakhir di stadion itu. Ini sungguh rekor yang tidak bisa ditandingi tim-tim lainnya. (AFP/JON)