Kesabaran Menanti Delapan Tahun
Sebelum mengalahkan Simona Halep, 7-6 (2), 3-6, 6-4, dalam final tunggal putri di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Sabtu (27/1), Caroline Wozniacki masuk dalam daftar petenis yang pernah berada di puncak peringkat dunia tetapi tak pernah menjuarai Grand Slam. Di arena tenis, gelar juara Grand Slam lebih bermakna dibandingkan menjadi petenis nomor satu dunia.
Sebelum Wozniacki keluar dari daftar nama itu, dia bergabung dengan mantan petenis Rusia, Dinara Safina, yang menjadi petenis nomor satu dunia pada 2009 tetapi tak pernah juara Grand Slam hingga pensiun pada 2014. Dalam daftar itu juga masih ada nama Jelena Jankovic (Serbia), Karolina Pliskova (Ceko), dan Halep (Romania), petenis nomor satu dunia sejak Oktober 2017. Namun, mulai pekan ini nama Halep di puncak peringkat akan digantikan Wozniacki.
Pertanyaan kapan menjuarai Grand Slam, sejak Wozniakci menjalani debut pada Perancis Terbuka 2007, terjawab setelah dia melewati 43 turnamen berlevel paling tinggi tersebut. Grand Slam pada tenis terdiri atas empat turnamen pada setiap tahun, yaitu Australia Terbuka (lapangan keras), Perancis Terbuka (tanah liat), Wimbledon (rumput), dan Amerika Serikat Terbuka (lapangan keras).
Gelar pada Australia Terbuka, Januari 2018, berjarak 8 tahun 4 bulan, dari pengalaman pertamanya tampil pada final Grand Slam, yaitu Amerika Serikat Terbuka pada September 2009. Saat itu, dia dikalahkan Kim Clijsters.
Hanya tiga petenis tunggal putri yang menanti lebih lama dari Wozniacki, yaitu Flavia Pennetta (Italia) yang juara setelah melewati 49 turnamen, Marion Bartoli (Perancis/46 turnamen), dan Jana Novotna (Ceko/44 turnamen).
”Salah satu hal positif dari gelar ini adalah saya tak akan lagi mendapat pertanyaan kapan menjuarai Grand Slam. Saat ini, saya menanti ditanya kapan akan mendapat gelar kedua,” kata Wozniacki yang sangat emosional setelah mengalahkan Halep di final. Dia menangis dan memeluk erat sambil berkali-kali mencium trofi Daphne Akhurst Memorial, trofi juara tunggal putri Australia Terbuka.
Wozniacki menjadi petenis Denmark pertama yang menjuarai Grand Slam pada nomor tunggal. Frederik Nielsen menjuarai ganda putra Wimbledon 2012 berpasangan dengan petenis Inggris, Jonathan Marray. Namun, nomor ganda pada tenis kalah gengsi dibandingkan nomor tunggal.
Hampir pensiun
Wozniacki lahir dalam ”keluarga olahraga”. Ayahnya, Piotr Wozniacki, adalah mantan pesepak bola profesional di Polandia dan Denmark. Ibunya, Anna, pernah menjadi atlet voli nasional Polandia. Adapun kakaknya, Patrick, adalah pesepak bola.
Dia mulai bermain tenis pada usia tujuh tahun, dilatih sang ayah yang menjadi pelatihnya hingga saat ini. Mata Wozniacki pun berkaca-kaca ketika berterima kasih kepada ayahnya, yang berada di tribune tim, saat acara pemberian trofi.
”Ayah telah mendampingi sejak saya memulai petualangan di tenis pada usia tujuh tahun. Saya senang bisa berbagi momen ini dengannya,” kata Wozniacki dengan suara terbata-bata.
Namun, tenis bukan satu-satunya olahraga yang ia sukai. Dia menyukai renang, golf, sepak bola, dan maraton. Wozniacki adalah penggemar Liverpool. Petenis dengan nama panggilan Caro itu mengikuti Maraton New York 2014 dan menyelesaikannya dengan waktu 3 jam 26 menit 33 detik.
Ketika diminta membandingkan momen maraton dan final Australia Terbuka, dengan tegas dia menyatakan, ”Final Australia Terbuka lebih sulit secara mental. Saya dan Simona tampil dalam kondisi sulit dengan cuaca panas, tetapi kami sama-sama berjuang sekeras mungkin. Untuk itu, saya sangat bangga bisa mendapatkan trofi ini,” katanya.
Gelar juara di Melbourne Park diraih setelah dia berencana pensiun pada 2016. Ketika itu, Wozniacki mengalami masa sulit dengan cedera engkel. Dia tak pernah bisa lolos ke perempat final dalam 12 dari 14 turnamen hingga akhirnya tampil pada semifinal AS Terbuka. Pada tahun itu pula, dia pernah berada di peringkat ke-74 dunia, peringkat terendahnya sejak Mei 2008.
Dua tahun sebelumnya, Wozniacki juga mengalami momen buruk ketika tunangannya, pegolf Rory McIlroy, membatalkan pernikahan, padahal undangan telah disebar. Dia berpacaran dengan mantan pegolf nomor satu dunia itu pada 2011-2014, mengumumkan pertunangan pada Januari 2014, dan berencana menikah empat bulan kemudian. Namun, hubungan itu kandas ketika McIlroy mengakhirinya melalui percakapan telepon selama 10 menit.
Dalam kondisi shock, Wozniacki meluangkan waktu berlibur di kediaman sahabatnya, Serena Williams, di Miami, AS. Saat ini, dia bertunangan dengan mantan pebasket NBA, David Lee. Wozniacki pun mendapat energi baru.
Serena, yang absen pada Australia Terbuka kali ini, karena belum siap setelah melahirkan putri pertamanya pada September 2017, memberi selamat melalui akun Twitter.
”Saya terlalu gugup untuk menonton tetapi tetap bangun untuk melihat @CaroWozniacki menjadi petenis nomor satu dunia dan juara Australia Terbuka. Sangat kagum dan senang. Apakah itu air mata? Ya, itu air mata. Sejak setahun lalu hingga sekarang, saya sangat bangga untuknya,” kata Serena yang menonton kemenangan Wozniacki di kediamannya, Miami, AS.
Wozniacki juga mendapat ucapan selamat dari petenis dan mantan petenis, seperti Marion Bartoli, Chris Evert, Martina Navratilova, Rod Laver, dan Roberta Vinci. Ucapan selamat juga datang dari keluarga kerajaan Denmark yang meneleponnya.
Kepada wartawan yang hadir dalam acara konferensi pers setelah final, Wozniacki bercerita tentang apa yang ada di benaknya sebelum melawan Halep. ”Saya berusaha tak berpikir bagaimana rasanya jika menang karena saya tak ingin sakit hati lagi jika hasilnya tak sesuai harapan. Saya hanya punya bekal semangat dan tak ingin menyerah,” katanya.
Kesabaran dan kerja keras bersama keluarga dan tim pelatih selama lebih dari delapan tahun akhirnya mengantarkan Wozniacki pada apa yang selalu diimpikan petenis, juara Grand Slam. ”Menjadi juara Grand Slam sekaligus menjadi petenis nomor satu dunia ternyata menyenangkan. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” katanya. (AP/AFP/Reuters)