Desmosedici GP18 menunjukkan perbaikan signifikan selama uji coba resmi pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia. Pada hari pertama, Minggu (28/1), dua pebalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo, masing-masing mengakhiri sesi di posisi kedua dan ketiga. Pada hari kedua, Lorenzo di posisi keempat pebalap tercepat.
Lorenzo kemudian menjadi pebalap tercepat, Selasa (30/1). Dia mencetak waktu 1 menit 58,830 detik yang menjadi rekor baru tak resmi di Sirkuit Sepang. Rekor sebelumnya dicetak Marc Marquez (Repsol Honda) pada tes pramusim 2015 (1 menit 58,867 detik).
Hasil mengesankan Ducati pada tes pramusim 2018 mengindikasikan rencana besar mereka mulus. Itu dimulai dengan merekrut Luigi ”Gigi” Dall’Igna, Direktur Teknik Aprilia.
Menurut Mat Oxley, kolumnis MotoGP pada majalah Motor Sport dan kanal daring motomatters, Desmosedeci pertama racikan Dall’Igna adalah GP15. Salah satu perubahan besar adalah penerapan rotasi crankshaft ke arah belakang, berlawan arah dengan arah putaran roda saat motor melaju ke depan. Perubahan itu membuat Desmosedici GP15 lebih mudah berbelok dan lebih kencang saat di tikungan.
Namun, itu belum cukup untuk membuat Ducati bisa bersaing dengan Yamaha dan Honda. Pada 2015, Dovizioso masih mengeluhkan mid-corner speed. Musim lalu Lorenzo pun mengeluhkan hal yang sama.
Namun, di tengah masalah itu, musim lalu, Ducati menempatkan Dovizioso di posisi kedua. Dia memenangi enam seri dan memaksa Marquez menjalani seri terakhir untuk memastikan gelar juara.
Desmosedici terus menunjukkan perbaikan pada awal musim ini. Menurut Lorenzo dan Dovizioso, masalah mid- corner speed pada Desmosedici GP18 berkurang drastis. Mereka bisa lebih mudah dan lebih cepat saat melibas tikungan.
”Saya lebih memahami lagi (karakter) motor, dan sepeda motor (saat ini) lebih seperti motor milik Lorenzo,” ujar Lorenzo.
Perubahan karakter itu tidak lepas dari skenario besar Dall’Igna dengan mendatangkan Lorenzo dari Yamaha ke Ducati. Dall’Igna ingin mencari masukan dari Lorenzo supaya Desmosedici lebih ”bersahabat” dengan pebalap, seperti motor Yamaha.
Perubahan Ducati memang searah dengan apa yang diinginkan Lorenzo. Saat semua perbaikan pada titik terbaik, Ducati akan siap bersaing di MotoGP untuk mengulang sukses besar seperti pada era Casey Stoner. (AFP/ANG)