Hikmah Aubameyang
Fans Arsenal tampaknya harus bersabar melihat wajah baru tim itu menyusul kedatangan Aubameyang, pemain termahal sepanjang sejarah The Gunners dengan transfer 56 juta poundsterling atau Rp 1,07 triliun. Salah satu striker tergarang di dunia itu tengah didera flu.
Akibatnya, Aubameyang harus menjalani latihan terpisah dari rekan-rekan setimnya, Jumat. Ia menjalani latihan dengan porsi lebih ringan dari para pemain Arsenal lainnya setelah tiba di London, Rabu lalu.
”Aubameyang masih sakit. Kami akan melihat kondisinya besok untuk menilai apakah ia bisa tampil atau tidak (di laga kontra Everton),” ujar Manajer Arsenal Arsene Wenger, kemarin.
Meskipun demikian, Aubameyang dipastikan hadir di Stadion Emirates, markas Arsenal, baik sebagai pemain maupun ”penonton”. Jika bisa bugar tepat waktu, Wenger kemungkinan akan memasukkannya dalam daftar pemain cadangan, seperti yang dilakukan kepada pemain baru lainnya, Henrikh Mkhitaryan.
Mantan gelandang MU itu tak sabar ingin segera bermain dengan Aubameyang, bekas rekan setimnya di Borussia Dortmund. Keduanya pernah sangat ditakuti di Liga Jerman. Pada musim terakhir keduanya bermain di Dortmund, yaitu 2015-2016, mereka mencatatkan 59 gol dan 31 asis. Ini rekor yang tidak bisa ditandingi pasangan lain mana pun di liga top Eropa saat itu.
Keduanya mengingatkan akan Thierry Henry dan Robert Pires, dua legenda Arsenal yang menjadi ”teror” bagi bek-bek lawan di era 2000-an. Saat itulah terakhir kali Arsenal berjaya di Liga Inggris dengan meraih trofi juara di musim 2003-2004. Henry dan Pires mengemas 44 gol saat itu.
Sven Mislintat, kepala perekrutan pemain Arsenal yang kini disebut-sebut sebagai salah satu pemandu bakat terbaik di dunia, ingin menghidupkan kembali romansa di 2004 itu. Pria yang bekerja di Arsenal pada November 2017 itu adalah arsitek di balik ”reuni” Aubameyang dengan Mkhitaryan.
Mislintat hafal betul perangai dan kemampuan kedua pemain baru Arsenal itu karena juga pernah bekerja di Dortmund. Ia pun membisiki Wenger untuk segera mendatangkan kedua pemain favoritnya itu ke Emirates.
Bukan kebetulan pula, Aubameyang kemudian memilih nomor punggung 14 di Arsenal. Itu adalah nomor ikonik yang pernah digunakan Henry saat membela The Gunners. ”Henry adalah contoh bagi striker seperti kami. Seperti Henry, saya pemain cepat dan juga mencetak banyak gol. Namun, saya harus bekerja lebih keras lagi,” ujar Aubameyang.
Sayang, laga kontra Everton tampaknya terlalu cepat datang baginya. Namun, tidak dengan Mkhitaryan. Gelandang serang asal Armenia itu kemungkinan diturunkan Wenger sejak menit pertama ketika menghadapi ”The Toffees”. Ia diplot tampil di sayap kanan, posisi serupa yang pernah ditempati Pires.
Mkhitaryan belum bermain maksimal dan memperlihatkan kehebatannya karena hanya turun dari bangku cadangan dalam debutnya bersama The Gunners, Rabu lalu. Ketika itu, Arsenal kalah 1-3 dari Swansea.
Duet Mkhitaryan dan Mesut Oezil di lini serang diharapkan memperkaya permainan The Gunners saat menjamu Everton, tim yang kini menghuni peringkat ke-9 di Liga Inggris.
Persaingan
Pada laga ini, striker Arsenal, Alexandre Lacazette, akan tampil lebih termotivasi sebagai hikmah dari kedatangan Aubameyang. Ia sadar, posisinya di ujung tombak tim inti tengah terancam dengan kedatangan Aubameyang.
Lacazette baru mengemas satu gol dari 11 penampilan terakhirnya bersama Arsenal. Padahal, ia sempat berstatus pemain termahal Arsenal, yaitu pada musim panas lalu. Nilai transfernya 52 juta pound atau Rp 992 miliar.
”Fans Arsenal sempat menanti sangat lama hadirnya striker bagus. Kini, sekalinya datang, mereka langsung berturut-turut. Ia harus keluar dari cangkangnya untuk menyelamatkan posisinya, bukan lagi sekadar masalah soal adaptasi,” tulis ESPN.
Lacazette dan Aubameyang sebetulnya memiliki karakteristik yang sama. Hanya saja, Aubameyang lebih cepat dan garang di area kotak penalti. Jika Aubameyang bisa tampil, ada kans Lacazette dimainkan sebagai penyerang sayap kiri sehingga Oezil bisa lebih leluasa bermain lebih ke tengah. Lacazette sempat lama bermain sebagai penyerang sayap kiri di Olympique Lyon.
Meskipun Arsenal kini punya barisan lini serang yang menakutkan, masalah terbesar mereka justru ada di belakang. Kinerja pertahanan mereka adalah yang terburuk di antara tujuh tim teratas di Liga Inggris.
Gawang Arsenal kebobolan 34 gol dari 25 laga di Liga Inggris. Itu jauh lebih buruk dari jumlah kebobolan Liverpool, tim raksasa lain yang dikenal dengan inkonsistensinya. Tak ayal, Arsenal kini tertahan di peringkat keenam klasemen Liga Inggris.
Buruknya kinerja pertahanan itu coba dimanfaatkan Everton, tim yang diperkuat Theo Walcott, mantan penyerang Arsenal. Walcott, yang paham betul kelemahan Arsenal, seolah terlahir kembali. Ia mengemas dua gol di dua laga terakhir bersama Everton.
”Pertahanan mereka (Arsenal) lemah. Kami bakal memanfaatkannya,” ujar Manajer Everton Sam Allardyce (AFP/Reuters/JON)