Gresik, Kompas Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Energi paling berpeluang menjuarai putaran pertama Proliga 2018. Tim asuhan pelatih Muhammad Anshori itu, hingga pertandingan Sabtu (3/2), mengumpulkan 15 poin dari lima kemenangan tanpa kehilangan satu set pun. Gelar juara putaran pertama akan melengkapi pencapaian tim putra Jakarta Pertamina Energi.
Kemenangan kelima Pertamina Energi diraih pada seri ketiga putaran pertama, kemarin, di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, dengan mengandaskan Jakarta PGN Popsivo Polwan 3-0 (25-19, 25-21, 25-22). Ini kemenangan krusial karena mendekatkan Pertamina Energi ke gelar juara putaran pertama.
Pertamina Energi akan keluar sebagai juara putaran pertama jika pada laga Minggu (4/2) ini mengalahkan tim gurem Bekasi BVN. Peluang Pertamina Energi meraih kemenangan di laga terakhir seri amat besar mengingat BVN belum pernah meraih kemenangan di lima laga yang telah dijalani.
”Namun, kami akan tetap bekerja keras dan pantang meremehkan lawan,” ujar Anshori.
Peluang juara putaran pertama Pertamina Energi akan hilang jika kalah dari BVN, dan tim peringkat kedua Bandung Bank BJB Pakuan dengan nilai 12 mampu menang atas PGN Popsivo Polwan pada laga Minggu ini. Laga ini berlangsung setelah Pertamina Energi melawan BVN.
Kapten tim putri Pertamina Energi, Novia Andriyati, mengatakan, meski menang atas PGN Popsivo Polwan, timnya masih tampil kurang maksimal. Mereka ingin cepat menang sehingga kurang tenang. ”Kami buru-buru dan kurang sabar,” ucapnya.
Kesalahan mendasar
Asisten Pelatih PGN Popsivo Polwan Dwisari Iswaningsih mengakui, Pertamina Energi tampil lebih bagus. Set pertama timnya kalah receive (penerimaan bola) dan bola mati sendiri. Set kedua penampilan membaik, tetapi kalah hasil akhir. Set ketiga performa semakin menurun.
”Amalia Fajrina dan Megawati Hangestri yang jadi tumpuan juga tampil di bawah performa,” ujar Dwisari.
Pemain PGN Popsivo Polwan, Rianita Panirwan, mengungkapkan, pemain sering melakukan kesalahan tak penting. ”Serangan balik tak jadi poin, receive juga buruk. Itu membuat makin drop. Kami juga terlalu konsentrasi pada Anna Stepaniuk dan Kyla Elizabeth Richey yang sulit diredam,” ujarnya.
Adapun putri Jakarta BNI Taplus menderita dua kekalahan beruntun di seri Gresik. Pada pertandingan sebelumnya, Jumat, BNI kalah 1-3 dari BJB Pakuan. Kemudian mereka kembali kandas dengan skor 1-3 dari Jakarta Elektrik PLN.
Pelatih BNI Taplus Risco Herlambang menilai, pemainnya seperti tidak ingin menang dan hanya pasrah. Servis saja tidak bagus. ”Pada poin krusial kejar- mengejar angka, kami lemah di serangan balik. Mau bicara teknis apalagi kalau pemain tak ingin menang,” keluh Risco.
Kapten BNI Taplus, Komang Bumi Rekta, menyatakan tak ada pemain yang ingin timnya kalah. Kalaupun ada kesalahan pribadi, harus diperbaiki dan berpikir untuk tim. (ACI/BRO)