Burnley, Sabtu Setelah kalah dari Liverpool, Manchester City hanya bisa mempertahankan kemenangan hingga dua laga berikutnya di Liga Inggris. Menghadapi Burnley di Stadion Turf Moor, Sabtu (3/1), City tampak kelelahan dan ditahan 1-1. Ini menjadi sinyal bahaya yang harus diantisipasi Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
City lebih dulu unggul melalui tendangan jarak jauh Danilo pada menit ke-22. Namun, ketika memasuki babak kedua, Burnley justru terus menekan dan akhirnya menyamakan kedudukan melalui Berg Gudmundsson pada menit ke-82.
Meski hasil laga ini tidak memengaruhi posisi City di puncak klasemen Liga Inggris dengan 68 poin, laga ini menunjukkan bahwa City semakin lama semakin mudah dijinakkan.
”Burnley merupakan tim yang sangat kental rasa Inggris-nya, terutama dengan bola-bola panjangnya. Mereka luar biasa,” kata Guardiola, seperti dikutip BBC.
City sebetulnya bisa memenangi laga itu apabila Raheem Sterling tidak gagal menceploskan bola ke gawang Burnley. Sterling yang sudah berada tepat di depan gawang tidak mampu menyambar umpan silang dengan baik.
Pelatih Burnley Sean Dyche mengakui, City tetap sulit ditaklukkan pada babak kedua. ”Karena itu, kami harus tampil seganas mungkin. Kami terus meneror area pertahanan mereka dan akhirnya kami mendapatkan gol yang fantastis,” katanya.
”Keangkeran” Anfield
Duel panas untuk memperebutkan posisi empat besar akan tersaji pada laga Liverpool melawan Tottenham Hotspur, Minggu (4/2) ini pukul 23.30 WIB. Laga ini tidak mudah bagi Spurs karena sejarah membuktikan bahwa mereka selalu kesulitan ketika berlaga di Stadion Anfield, kandang Liverpool.
Spurs terakhir kali bisa mengalahkan Liverpool di Anfield pada pertengahan Mei 2011 atau hampir tujuh tahun lalu. Dari total pertemuan Liverpool dan Spurs di semua kompetisi, sebanyak 153 laga, Spurs hanya bisa menang enam kali di Anfield.
Namun, itu bukan jaminan bagi Liverpool untuk bersantai. Pada pertemuan pertama musim ini di Stadion Wembley, Spurs bisa menggilas ”The Reds”, 4-1. Saat ini Spurs juga sedang dalam kondisi terbaiknya setelah bisa menundukkan Manchester United, 2-0, Rabu lalu.
”Kami akan bermain seperti saat kami mengalahkan MU,” kata striker Spurs, Harry Kane.
Kepercayaan diri seperti yang dimiliki Kane itulah yang menjadi bekal utama untuk menghadapi Anfield yang ”angker”.
Di klasemen sementara, Liverpool saat ini di peringkat ketiga dan unggul di atas Spurs dengan selisih dua poin. Jika kalah dalam laga ini, Liverpool berpeluang membayarnya dengan sangat mahal. Apalagi, Chelsea yang berada di peringkat empat dengan 50 poin, sama dengan ”The Reds”, akan menghadapi tim papan tengah Watford, Selasa (6/2).
Kemenangan bagi Spurs dan Chelsea pada pekan ini akan langsung mendepak Liverpool dari empat besar.
Saking sengitnya persaingan ini membuat Pelatih Liverpool Juergen Klopp menyebut laga kontra Spurs sebagai laga bernilai enam poin. ”Keuntungan yang bisa didapat dari situasi seperti ini hanyalah menjadi tuan rumah, seperti yang kami miliki saat di Anfield nanti,” katanya.
Ini situasi berbahaya bagi Liverpool, apalagi mereka belum lama ini dikalahkan dua tim penghuni zona degradasi, Swansea City dan West Bromwich Albion.