Lumban Sianipar, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI), membenarkan pengunduran diri Delphinus dan Abdullah. ”Pengunduran ini baru dikabarkan ke saya oleh mereka yang sudah berada di Ciloto (tempat pelatnas karate),” katanya, Selasa (6/2).
Belum diketahui secara pasti apakah pengunduran diri keduanya itu hanya dari jabatan di pelatnas Asian Games atau juga dari anggota Bidang Kepelatihan PB FORKI.
Delphinus dalam rapat PB FORKI, Kamis (1/2), menyatakan bahwa apabila empat karateka yang sebelumnya mundur dari pelatnas terbatas PB FORKI tidak diikutsertakan dalam pelatnas Asian Games, dirinya tidak berguna lagi berada dalam pelatnas Asian Games.
”Keempat karateka itu bukan kami ciptakan secara instan untuk menjadi karateka dunia. Apalagi kini tiga di antara mereka berada dalam 10 besar ranking dunia,” kata Delphinus.
Sebelumnya, empat karateka mundur dari pelatnas karena merasakan suasana tidak kondusif lagi. Mereka adalah Srunita Sari Sukatendel (peraih medali emas SEA Games 2017 kumite -50 kg putri), Cok Istri Agung Sanistyarani (peraih emas SEA Games 2017 kumite -61 kg putri), Sisilia Agustiani Ora dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda (peraih medali perak kata perseorangan putri dan putra SEA Games 2017).
Berikutnya, dua pelatih juga mundur dari pelatnas, yakni pelatih kepala pelatnas karate Philip King Gadelo dan Direktur Performa Tinggi Frans Nurseto. Philip memilih mundur karena merasa tidak nyaman lagi di pelatnas dan PB FORKI. Sementara Nurseto mundur karena menilai hasil rapat untuk pelatnas Asian Games tidak sesuai dengan surat keputusan (SK) yang kemudian diterbitkan PB FORKI.
Sesuai SK PB FORKI tertanggal 26 Januari yang ditandatangani Sianipar, pelatnas karate Asian Games diikuti 28 karateka, minus 4 karateka terbaik yang sebelumnya menyatakan mundur, dan 9 pelatih.
Pelatnas, yang sedianya dimulai Senin (5/2), hingga kini masih ditunda. PB FORKI juga belum mengambil tindakan lebih lanjut terkait dua pelatih yang menyusul mundur dari pelatnas.
Uji coba kejuaraan
Sementara itu, hingga kemarin tim nasional sejumlah cabang belum dapat berlatih di arena pertandingan yang akan digunakan untuk uji coba kejuaraan. Hal ini karena persiapan di arena masih terus dilakukan.
Basket menjadi salah satu cabang yang harus menunda jadwal latihan karena arena pertandingan belum siap. Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, basket merupakan cabang yang pertama kali akan melaksanakan pertandingan untuk uji coba kejuaraan, yakni pada Kamis (8/2) hingga Senin (12/2). Namun, hingga Selasa, arena masih belum bisa digunakan timnas untuk latihan dan adaptasi.
”Hari ini (Selasa) kami batal latihan karena panitia belum siap. Latihan menurut rencana dimulai langsung di Hall Basket Senayan pada Rabu,” ujar pelatih tim nasional bola basket putra Indonesia Fictor Roring.
Berbeda dari basket, atlet Indonesia di cabang panahan sudah menjalani latihan di arena pertandingan sejak minggu lalu.(DD15/NIC)