LONDON, SENIN — Tiga pebalap tim Honda dan LCR Honda, Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Cal Crutchlow, sependapat bahwa spesifikasi mesin yang dipilih untuk musim 2018 lebih bertenaga dibandingkan tahun sebelumnya. Namun Marquez dan Pedrosa mengkhawatirkan mesin ini yang terlalu agresif.
”Saya rasa (mesin) itu lebih bertenaga. Namun, Anda harus sangat hati-hati memahami seberapa besar Anda bisa memanfaatkannya. Kami harus pergi ke sirkuit lain untuk memahami motor mana yang akan kami pilih. Kami harus menganalisis data dan menemukan jawaban (setelan mesin) yang tepat,” papar Pedrosa, dikutip Motorsport.com, Senin (5/2).
Crutchlow yang juga menggunakan spesifikasi mesin yang sama dengan Pedrosa dan Marquez justru sangat senang dengan hasil uji coba mesin baru Honda di Sirkuit Sepang, pekan lalu. Dia menilai kemampuan motor baru Honda itu meningkat, seperti yang diminta para pebalapnya.
Fokus utama ketiga pebalap Honda itu di Sepang adalah menguji mesin dan memilih mesin mana yang akan digunakan pada musim 2018. Ketiganya memilih mesin yang sama.
Marquez mengatakan, ia khawatir dengan mesin baru itu karena terlalu agresif. Namun, Crutchlow menilai kecenderungan itu bisa dikompensasi dengan pengaturan elektronik di motor tersebut. ”Saya senang dengan apa yang telah dikerjakan Honda sepanjang musim dingin karena apa yang kami minta bisa kami dapatkan. Itu lebih baik di beberapa area dan kami masih perlu mengerjakannya lagi di area-area lain. Mesinnya sangat kuat,
lebih kuat dari tahun lalu,” jelas Crutchlow.
Pebalap Inggris itu tak terlalu khawatir dengan mesin motor yang terlalu agresif karena ada perangkat elektronik yang bisa mengontrolnya. ”Jika dia (Marquez) tak ingin melaju terlalu cepat, dia bisa menurunkan torsinya. Namun, saya rasa apa yang kami miliki sangat positif, karena dengan mesin Honda baru ini, kami memiliki tenaga lebih banyak yang selalu bisa kami turunkan. Ini lebih baik ketimbang tak memiliki tenaga dan Anda tak bisa menaikkannya,” paparnya.
Diperpendek
Motorsport,com juga melaporkan, tujuh balapan pada musim 2018 direncanakan akan diperpendek jaraknya. Keputusan itu diambil menyusul adanya keluhan dan usulan dari sejumlah pebalap kepada Komisi Keselamatan MotoGP, yang menyebut balapan di beberapa sirkuit terlalu panjang.
Sembilan balapan Moto2 dan tujuh balapan Moto3 juga akan dikurangi jumlah putarannya untuk mempermudah penjadwalan kembali oleh para penyelenggara balapan. Untuk kelas MotoGP, tujuh seri balapan yang akan dikurangi jumlah putarannya adalah di Sirkuit Austin, Texas, dari 21 menjadi 20 putaran; Sirkuit Jerez, Spanyol, dari 27 menjadi 25 putaran; Sirkuit Le Mans, Perancis, dari 28 menjadi 27 putaran; Sirkuit Barcelona, Spanyol, dari 25 menjadi 24 putaran; Sirkuit Brno, Ceko, dari 22 menjadi 21 putaran; Sirkuit Misano, Italia, dari 28 menjadi 27 putaran; dan Sirkuit Valencia, Spanyol, dari 30 menjadi 27 putaran.
Pengorganisasian kembali balapan MotoGP itu dilakukan setahun sebelum kedatangan Kejuaraan Dunia sepeda motor listrik atau FIM Moto-e. Kejuaraan Dunia Moto-e itu, 4-6 putarannya akan digelar di Eropa, bersamaan dengan MotoGP.
Kejuaraan dunia baru itu akan membuat jadwal balapan pada hari Minggu makin padat karena diperkirakan setiap balapan Moto-e akan diselenggarakan sebelum digelarnya balap MotoGP pukul 14.00 waktu setempat.
Dorna Sports sebagai promotor MotoGP, Selasa (6/2) pagi, juga resmi meluncurkan Kejuaraan Dunia FIM Moto-e mulai tahun 2019. Sejumlah 18 motor dari 11 tim akan turut serta dalam balapan tersebut. Ketujuh tim satelit MotoGP, yaitu LCR, Tech3, Marc VDS, Pramac, Avintia, Gresini, dan Angel Nieto (Pramac), akan hadir dengan masing-masing dua motor. (OKI)