Hasil manis juga ditorehkan tim putra Indonesia. Bertanding di Grup D melawan Maladewa yang peringkatnya jauh lebih rendah, Indonesia unggul 5-0.
Kualifikasi Piala Thomas dan Uber untuk zona Asia berlangsung di Stadion Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Malaysia, 6-11 Februari. Dalam kejuaraan yang disebut juga Kejuaraan Beregu Asia ini, tim putri Indonesia berada satu grup dengan Singapura dan China. Adapun tim putra berada satu grup dengan Maladewa, Filipina, dan India.
Kemenangan pertama tim putri diraih tunggal putri Fitriani atas tunggal Singapura, Hui Zhen Grace Chua, 21-16, 21-13. Ganda Ni Ketut Mahadewi Istarani/ Anggia Shitta Awanda mengikuti keberhasilan Fitriani dengan menaklukkan Nur Insyirah Khan/ Zhi Rui Bernice Lim, 21-7, 21-17.
Selanjutnya, tunggal putri Hanna Ramadini menang atas Jia Rong Sito, 21-9, 21-5, dan ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta mengalahkan Ong Ren-Ne/Wong Jia Ying Crystal, 21-12, 21-19. Juara dunia yunior 2017, Gregoria Mariska Tunjung, menyempurnakan keunggulan Indonesia dengan menaklukkan Nur Insyirah Khan, 21-12, 21-16.
Manajer Tim Indonesia Susy Susanti mengapresiasi pencapaian para pemain putri pada hari pertama kejuaraan. ”Penampilan pemain tunggal dan ganda cukup baik. Ada dua atlet Singapura yang tidak hadir karena masih pemulihan cedera (Liang Xiaoyu dan Yeo Jia Min), tetapi pemain-pemain Indonesia tidak mau menganggap enteng jalannya pertandingan,” kata Susy.
Meski menyapu bersih kemenangan atas Singapura, menurut Susy, hal itu belum menunjukkan kemampuan maksimal tim Merah Putih. Ujian sesungguhnya justru akan dihadapi saat bertemu tim China, Kamis (8/2).
Di Kejuaraan Beregu Asia, tim China hanya menurunkan pemain lapis kedua. Pemain berpengalaman yang disimpan di antaranya juara dunia ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan.
Meski demikian, kekuatan China tetap harus diwaspadai. Pada Kejuaraan Beregu Asia 2016, China juga tidak menurunkan kekuatan penuh, tetapi bisa menjadi yang terbaik. China bahkan juara Piala Uber untuk ke-14 kalinya.
Untuk memuncaki grup, Indonesia membutuhkan tiga kemenangan atas China. Kekuatan Indonesia yang ada di sektor ganda putri akan dimaksimalkan. ”Satu poin lagi kami harapkan datang dari pemain tunggal,” kata Susy.
Jika kedua tim menurunkan kekuatan penuh, tunggal pertama Indonesia, Fitriani (peringkat ke-28), akan melawan Chen Yufei (peringkat ke-8). Hanna (38) sebagai tunggal kedua berhadapan dengan He Bingjiao (9). Sementara Gregoria (47) bakal bertemu Chen Xiaoxin (20). Tim Indonesia bertekad tidak mengulang kesalahan dua tahun lalu ketika kalah 0-3 dari China pada babak perempat final.
Bagi Fitriani, tampil sebagai pemain pertama membuatnya grogi. ”Sebelumnya, saya menjadi pemain ketiga dan keempat. Kali ini sebagai pemain pertama, ada beban karena membawa nama tim,” kata Fitriani.
Pelajaran berharga
Tim putra Indonesia tidak menemui kesulitan berarti saat menghadapi Maladewa. Kemenangan Indonesia disumbangkan tunggal putra Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa serta ganda Angga Pratama/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Tunggal putra Maladewa, Ahmed Nibal, mengatakan, tidak mudah melawan pemain-pemain Indonesia. Ia mendapat pelajaran berharga dalam laga yang hanya bergulir selama 19 menit dan harus menyerah 10-21, 3-21 dari Anthony. ”Pukulan-pukulan Anthony sangat kuat,” kata remaja berusia 15 tahun itu.
Nibal, yang juga bermain pada sektor ganda putra berpasangan dengan Mohamed Arsaalan Ali, kembali menelan pil pahit ketika kalah dari pasangan Indonesia Angga/Hendra, 8-21, 6-21. Hari ini, tim putra Indonesia akan bertemu Filipina.