FORKI Belum Tentukan Pengganti Tiga Pelatih yang Mundur
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga Rabu (7/2) malam, Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia masih belum menentukan pengganti 3 pelatih karate Pelatnas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang mengundurkan diri dalam waktu hampir bersamaan.
”Dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan, kami akan menentukan pengganti mereka (pelatih) yang mengundurkan diri,” kata Lumban Sianipar, Sekretaris Jenderal PB FORKI, kepada Kompas, Rabu (7/2) malam.
Sebelumnya, Sianipar yang juga pensiunan mayor jenderal TNI Angkatan Darat itu juga meresmikan pelaksanaan pelatnas karate untuk Asian Games 2018 yang akan berlangsung mulai 18 Agustus nanti di Jakarta dan Palembang.
Pelatnas karate Asian Games akan berlangsung di salah satu hotel di Ciloto, Jawa Barat.
Pelatnas karate yang seharusnya berlangsung mulai Senin (5/2) lalu, sesuai SK PB FORKI tertanggal 26 Januari lalu yang juga ditembuskan ke Menpora ini, diikuti 28 karateka didampingi 6 pelatih. Setelah 3 pelatih yang juga tertera dalam SK tersebut mengundurkan diri.
Frans Nurseto, penyusun Program Indonesia Emas (Prima) yang semula dipercaya sebagai high performance director (HPD), mengundurkan diri, hanya berselang beberapa menit setelah Rapat PB FORKI, Kamis (1/2) pekan lalu. Bahkan, pengunduran diri tersebut hanya melalui surat kepada PB FORKI yang diunggah melalui grup Whatsapp PB FORKI.
Surat tanpa tanggal itu menegaskan pengunduran dirinya karena hasil rapat tidak sesuai dengan apa yang kemudian dituangkan dalam SK PB FORKI. Hanya berselang 5 hari kemudian, Selasa (6/2), Pelatih Kepala Delphinus Rumahorbo dan Abdullah Kadir yang dipercaya sebagai pelatih juga meninggalkan tempat pelaksanaan Pelatnas Ciloto.
Menanggapi calon pengganti para pelatih yang mundur tersebut, Sianipar yang juga pengajar di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengatakan, ada banyak pelatih karate yang baik di Indonesia. ”Lebih baik nanti saja. Jangan nanti saya sebutkan ternyata harus berubah lagi. Jadi tunggu dua sampai tiga hari ke depan agar nantinya ditetapkan,” katanya.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB FORKI Zulkarnaen Purna, yang dihubungi terpisah, justru menunjuk Ketua Umum PB FORKI, Sekjen PB FORKI, dan Humas PB FORKI. ”Tanyakan langsung saja kepada mereka sebab hanya merekalah yang punya hak bicara. Kami dan yang lainnya sudah komitmen tidak memberikan komentar,” ujar Zulkarnaen
Seperti diketahui, dari 28 karateka yang dipanggil untuk mengikuti Pelatnas Asian Games, PB FORKI tidak memanggil empat karateka terbaik Indonesia yang meninggalkan Pelatnas Terbatas PB FORKI, 5 Januari lalu. Adapun keempat karateka itu adalah Srunita Sari Sukatendel, peraih medali emas SEA Games 2017, dari nomor kumite -50 kg putri; Cok Istri Agung Sanistyarani, peraih emas SEA Games 2017 kumite -61 kg putri; serta Sisilia Agustiani Ora dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda. Masing-masing peraih medali perak kata perseorangan putri dan putra di SEA Games 2017 lalu.
Tiga dari mereka kini berada dalam 10 besar peringkat dunia. Sari menempati posisi ke-7 besar dunia, sementara Sisil dan Coky berada di urutan ke-10 besar dunia. Adapun Zigi di urutan ke-24 dunia.