Hal itu disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) 2018 Erick Thohir kepada media di Pusat Media Uji Coba Asian Games di Hotel Century, Jakarta, Jumat (9/2). Menurut Erick, sekalipun menggunakan jalan tol dan jalur transjakarta yang dijadikan Asian Games Line (AG Line), saat lalu lintas padat, waktu tempuh dari Wisma Atlet Kemayoran ke kompleks Gelora Bung Karno bisa mencapai lebih dari satu jam.
”Padahal, saat itu bus atlet sudah mendapat pengawalan petugas,” ujar Erick yang didampingi Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin, Deputi I Inasgoc Harry Warganegara, dan Deputi II Inasgoc Ahmed Solihin.
Pada kondisi lalu lintas normal, waktu tempuh menggunakan AG Line berkisar 40-41 menit, sedangkan lewat tol berkisar 27-31 menit. Karena itu, Erick mengatakan, Inasgoc berharap pihak terkait, seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, turut membantu mengurangi kemacetan hingga 70 persen.
Termasuk dengan meliburkan sekolah, yang bisa mengurangi 20 persen kepadatan. Atau mengubah jam masuk dan pulang kerja kantor yang berada di kawasan Senayan dan Kemayoran. ”Dengan demikian, tidak terjadi penumpukan pada waktu bersamaan. Selain itu tetap menggunakan sistem ganjil-genap,” ujarnya.
Erick mencontohkan, usaha mengurangi kemacetan agar atlet dari penginapan bisa mencapai arena dalam waktu kurang dari 40 menit juga dilakukan Tokyo, tuan rumah Olimpiade 2020. ”Mereka bahkan berpikir untuk bisa menurunkan kemacetan hingga 40 persen,” ujarnya.
Sjafrie mengatakan, sejumlah uji coba akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah transportasi ini. Waktu tempuh yang diharapkan itu ditargetkan dapat dicapai dengan pasti pada 100 hari sebelum Asian Games dibuka.
Isu transportasi atlet dari penginapan ke arena ini tidak terjadi di Palembang, kota lain yang menjadi tuan rumah, karena wisma atlet di Palembang terletak di Kompleks Olahraga Jakabaring, yang menjadi pusat kegiatan Asian Games di kota tersebut. (NIC)