LONDON, SABTU Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, membuat Arsenal semakin menyesal pernah membuangnya pada usia belia. Kane jadi raja derbi London utara berkat golnya yang membuat Spurs membenamkan Arsenal, 1-0, pada Liga Inggris, Sabtu (10/2) malam.
Kane, pencetak gol tersubur di Liga Inggris musim ini, yaitu dengan koleksi 23 gol dari 27 laga, kembali menjadi momok ”The Gunners”. Ia kini mengemas total tujuh gol pada tujuh laga derbi London utara.
Hal itu seolah menegaskan, Arsenal adalah korban favorit Kane. Ia kini hanya terpaut satu gol dari bekas pemain Arsenal dan Spurs, Emmanuel Adebayor, yang mengemas delapan gol di derbi London utara.
Rekor itu bisa saja dicapainya jika saja ia lebih tenang memanfaatkan dua peluang emas menambah gol ke gawang Arsenal, yaitu pada menit ke-51 dan ke-53 dalam laga itu. Kane menjadi teror untuk Arsenal yang tampil lebih defensif.
Padahal, striker yang diburu Real Madrid itu pernah membela Arsenal saat kanak-kanak. Namun, Kane hanya bertahan setahun di Akademi Arsenal sebelum dilepas ke Spurs di usia 8 tahun pada 2002.
”Saya masih ingat itu. Sejak itu saya selalu berikrar untuk membuktikan siapa yang salah dan benar. (Penolakan) itu menjadi motivasi ekstra bagi saya,” ujar Kane dikutip Goal.com.
Kemenangan itu menjadi penegas meroketnya penampilan Spurs akhir-akhir ini. Sebelumnya, mereka melumat Manchester United di Wembley dan menahan imbang Liverpool di Anfield. Spurs pun kini melesat ke peringkat ketiga, menyalip Liverpool dan Chelsea.
Sebaliknya, kekalahan itu kian mempertegas dua masalah kronis di Arsenal, yaitu rapuhnya pertahanan dan mental bertandang. The Gunners kini menelan kekalahan beruntun pada tiga laga tandang terakhirnya.
Sebelumnya, mereka juga dibekap Bournemouth dan Swansea City. Arsenal kini tercatat sebagai tim dengan kinerja tandang terburuk dari sepuluh tim teratas di Liga Inggris.
Arsenal tujuh kali kalah pada 14 laga tandang di Liga Inggris musim ini. Jumlah kekalahan itu lebih banyak dari barisan tim papan tengah, seperti Bournemouth, Burnley, dan Leicester City. Burnley, misalnya, hanya tiga kali kalah di laga tandang.
Kekalahan itu sekaligus mematahkan mitos bahwa Stadion Wembley sering kali jadi tuah dan menghadirkan Dewi Fortuna bagi Arsenal. Sebelum laga kemarin, The Gunners selalu menang di sembilan kunjungan terakhirnya di Wembley.
Taktik defensif itu menegaskan kekhawatiran Manajer Arsenal Arsene Wenger bahwa timnya punya masalah serius di lini belakang setelah gagal merekrut bek tangguh. Mereka pun kian sulit menembus empat besar di Liga Inggris, tertinggal enam poin dari Liverpool di peringkat keempat. (AFP/JON)