Sejak 2012 hingga saat ini, setidaknya ada delapan manajer yang dipecat atau pergi dari klub setelah menghadapi tim berjuluk ”The Baggies” itu di Liga Inggris. Banyaknya ”korban” berjatuhan itu membuat publik Inggris meyakini West Brom memiliki kutukan yang sulit dinalar.
Setidaknya ada dua mantan manajer Chelsea yang terkena kutukan itu, yaitu Andre Villas-Boas dan Roberto Di Matteo. Villas-Boas dipecat seusai timnya dikalahkan The Baggies, 0-1, pada Maret 2012. Di Matteo, satu-satunya manajer yang membawa Chelsea meraih trofi Liga Champions, kehilangan pekerjaannya seusai timnya dipecundangi West Brom, 1-2, pada November 2012.
Sir Alex Ferguson, manajer legendaris Manchester United, juga mengakhiri kariernya setelah MU ditahan West Brom, 5-5, Mei 2013. Craig Shakespeare, eks manajer Leicester City, menjadi korban terakhir The Baggies. Ia dipecat setelah timnya ditahan West Brom, 1-1, tahun lalu.
Kebetulan pula, jabatan Conte di ”The Blues” tengah ”digoyang” menyusul serangkaian hasil buruk timnya akhir-akhir ini. Dari empat laga terakhir, Chelsea kalah empat kali dan tersingkir dari Piala Liga. The Blues pun kini melorot ke peringkat
kelima Liga Inggris, jauh dari target, yaitu mempertahankan trofi juara.
Namun, Conte enggan lempar handuk. Terlepas dari banyaknya rumor yang mengaitkan dirinya dengan Paris Saint-Germain, Inter Milan, dan tim nasional Italia, Conte menyatakan bakal terus berjuang untuk Chelsea.
”Ada dua cara mengelola klub, yaitu cara yang bodoh atau cerdas. Cara cerdas adalah Anda tetap memercayai manajer meskipun tidak memenangi trofi karena ingin membangun sesuatu yang penting di klub. Saya masih akan ada di tim ini, kecuali klub berkehendak lain,” tegas Conte.
Menurut Conte, pekerjaannya di Chelsea belum selesai. Mereka masih punya peluang berprestasi di Liga Champions dan Piala FA. Untuk itu, ia gusar dengan maraknya berita miring terkait masa depannya.
”Akhir-akhir ini terlalu banyak spekulasi soal klub, tim, dan masa depan saya. Anda juga harus berimbang. Masalah akhir-akhir ini bukan semata-mata karena manajer. Ada juga peran pemain dan klub (manajemen),” ujar Conte.
Guna mengatasi kelelahan fisik dan pikiran yang ditengarai menjadi pemicu menurunnya kinerja Chelsea, Conte melakukan hal di luar kebiasaannya. Ia meliburkan para pemain selama tiga hari seusai kekalahan dari Watford, 1-4, pekan lalu. ”Liburan ini memberi kami peluang mengisi kembali energi dan fokus,” ujar Gary Cahill, kapten tim Chelsea.
Mulai pulihnya bek tengah Andreas Christensen menambah optimisme Chelsea. Bek 21 tahun itu adalah pilar penting di pertahanan tim. Tanpa dia, Chelsea tujuh kali kebobolan di dua laga terakhir. ”Dia tampil fantastis musim ini. Jujur saja, saya berharap bisa mengandalkannya di laga besok. Mudah-mudahan dia bisa tampil,” tutur Conte.
MU takluk
Sementara itu, Manchester United (MU) dijungkalkan tim penghuni zona degradasi, Newcastle United, 0-1, Minggu (11/2). MU membuang banyak peluang gol, termasuk dari bintang barunya, Alexis Sanchez. Itu kekalahan kedua MU dalam tiga laga terakhir. (AFP/JON)