SOUTHAMPTON, SENIN — Liverpool semakin mengokohkan posisi di empat besar klasemen Liga Inggris dengan mengalahkan Southampton, 2-0, dalam laga yang berakhir Senin (12/2) dini hari WIB. Kematangan duet Roberto Firmino dan Mohamed Salah di lini depan ”The Reds” menjadi kunci kekuatan mereka saat ini.
Dalam laga di Stadion St Mary’s itu, Firmino dan Salah masing-masing mencetak satu gol. Mereka berdua pun bergantian melakukan asis untuk kedua gol itu.
Musim ini, kedua pemain tersebut sudah mengumpulkan total 49 gol untuk Liverpool. Firmino mengemas 20 gol dan Salah mengoleksi 29 gol. Tidak mustahil mereka bisa memecahkan rekor jumlah gol yang dicetak duet Luis Suarez dan Daniel Sturridge sebanyak 55 gol pada musim 2013-2014.
”Firmino dan Salah mendapat keuntungan dari gaya permainan Liverpool. Mereka bisa bermain di area yang mereka suka,” kata Pelatih Liverpool Juergen Klopp. Tak heran, kedua pemain itu cepat beradaptasi membangun interaksi yang produktif di atas lapangan.
Formasi 4-3-3 yang diterapkan Liverpool memungkinkan Firmino dan Salah mengeksplorasi naluri menyerang mereka. Salah dengan kecepatannya mampu mengoyak pertahanan lawan dari sisi kanan. Tak jarang pula pemain asal Mesir itu bermain di sektor tengah dan menyuplai bola untuk Firmino.
”Salah sekarang semakin ’serakah’ dan tampil sangat mengesankan,” puji Klopp, seperti dikutip laman BBC. Menggunakan istilah ”serakah”, Klopp ingin mengatakan bahwa Salah masih sangat haus gol meski saat ini telah menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Liga Inggris setelah striker Tottenham Hotspur, Harry Kane.
Adapun Firmino dengan kekuatan fisik dan penyelesaian akhir yang cemerlang juga selalu menjadi momok bagi bek lawan. Apalagi jika pemain asal Brasil ini mendapat umpan matang dari Salah maupun dari Sadio Mane di sisi kiri.
Meski memuji Firmino dan Salah, Klopp buru-buru menegaskan, pemain lainnya tak kalah penting bagi The Reds, termasuk Mane. ”Saya tak ingin melupakan Mane. Dia juga banyak terlibat ketika kami menyerang,” kata pelatih asal Jerman itu.
Di belakang trio Mane-Firmino-Salah, ada sejumlah gelandang yang diberi instruksi khusus oleh Klopp. Alex Oxlade-Chamberlain, misalnya, diberi tugas untuk siap melakukan sprint ketika tim bertransisi. Mantan pemain Arsenal itulah yang kemudian berlari kencang dan sukses membantu Salah melakukan asis kepada Firmino untuk mencetak gol pertama.
Pada akhirnya, penampilan yang matang dari Liverpool itu membuat karier Pelatih Southampton Mauricio Pellegrino berada di ujung tanduk. Kekalahan dari Liverpool itu menyeret Southampton ke peringkat ke-18 yang merupakan zona degradasi.
”Cara bermain kami pada babak kedua merupakan kekalahan terbesar kami,” kata Pellegrino. Southampton kini sudah kehilangan kepercayaan diri setelah melalui laga yang disebut Pellegrino sebagai laga terburuk mereka ini.
Ketenangan Van Dijk
Southampton memang sudah kehilangan bek terbaik mereka, Virgil van Dijk, yang ”dibajak” Liverpool, pada bursa transfer Januari ini. Laga Senin kemarin itu pun menjadi momen perdana Van Dijk menghadapi klub lamanya itu.
Namun, Van Dijk tetap mampu bermain dengan tenang meski penonton di Stadion St Mary’s beramai-ramai mengejeknya. Pendukung Southampton merasa telah dikhianati.
”Sebelum laga, saya menanyakan (kepada Van Dijk) bagaimana perasaannya dan dia mengatakan tidak ada masalah,” kata Klopp. (AFP/REUTERS/DEN)