Fasilitas Tak Aman Dipakai
”Jadi, dapat dibayangkan jika kondisinya masih seperti ini di Asian Games 2018. Peserta jauh lebih banyak, bisa mencapai 40 negara,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor M Tanjung saat ditemui di Senayan.
Cuddi Kotta Valson, delegasi teknis dari AAA, mengatakan, pihaknya tidak membolehkan tiga bak pasir itu digunakan karena berbahaya bagi peserta. Ketiga bak itu terlalu dekat dengan pagar pembatas tribune penonton dan tartan (lintasan lari).
Ia berharap kontraktor atau pengelola arena secepatnya membongkar dan memindahkan posisi ketiga bak itu. Jika tidak, ia tidak bisa menjamin nomor lompat jauh dan lompat jangkit tetap dilombakan di Asian Games.
”Tiga bulan lalu saya datang untuk memantau. Saya sudah mengingatkan bahwa ini berbahaya. Jika masih tetap seperti ini, saya tak bisa merekomendasikan nomor ini tetap digelar (di Asian Games 2018). Bagi kami, keselamatan atlet adalah hal terpenting,” ujar Kotta.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PT Adhi Karya selaku kontraktor dijadwalkan menengok fasilitas itu dan mencari solusinya, Selasa ini. ”Tadinya kami diundang ke Kementerian PUPR membahas masalah ini. Namun, diputuskan mereka saja yang ke sini untuk melihat masalahnya langsung,” ujar Tigor.
Sementara itu, Ketua Komisi Medis PB PASI Ermita Ilyas menyoroti persoalan kurang memadainya fasilitas medis. Ia menilai, ruang medis, berikut tes doping, di Stadion GBK terlalu kecil untuk dipakai di Asian Games. Akses ke ruang medis juga tidak mudah karena harus melewati sejumlah anak tangga.
”Saya sulit membayangkan jika ruang medis dan doping itu tetap dipakai di Asian Games, akan sangat padat. Hal kecil lainnya seperti tongkat untuk membantu jalan saja tidak ada. Ini harus menjadi perhatian Inasgoc, Panitia Penyelenggara Asian Games 2018,” ujar Ermita.
Pada hari kedua cabang atletik, Senin, Indonesia hanya mampu menambah dua medali perak dari cabang atletik. Kedua medali itu diperoleh Eki Febri Ekawati di nomor tolak peluru putri dan Alvin Tehupeiory di lari gawang 400 meter. Kedua nomor itu hanya diikuti dua peserta.
Panahan
Dari cabang panahan, Indonesia menambah kans meraih medali emas setelah pasangan recurve campuran, Riau Ega Agata dan Diananda Choirunisa, menaklukkan Thailand, 6-2, di semifinal, kemarin. Pasangan peraih emas di SEA Games Malaysia 2017 itu akan bertemu unggulan Taiwan, Wei Chung-Heng dan Peng Chia-Mao, di final.
Namun, langkah mereka tidak diikuti pasangan compound Indonesia, Yoke Akbar dan Yurike Bonita. Mereka disingkirkan duet pelapis di tim Malaysia. (JON)