Hal itu disampaikan Herry Iman Pierngadi dan Minarti Timur, dua pelatih tim bulu tangkis Indonesia yang mendampingi para pemain pada Kejuaraan Beregu Asia di Alor Setar, Malaysia, saat diterima Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di kantornya di Jakarta, Senin (12/2).
Herry menjelaskan, para pemain tunggal putra Indonesia sekarang ini mulai matang. Terbukti Jonatan Christie tidak terkalahkan dari enam penampilan di kejuaraan itu. ”Menurut saya, kans untuk merebut Piala Thomas, Mei nanti, di Bangkok cukup terbuka. Apalagi kita, kan, ada Kevin/Gideon,” kata Herry menyebut pasangan nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Herry melihat kekuatan China maupun Malaysia sudah tak sebaik beberapa tahun lalu. Lawan terberat adalah Denmark. ”Saya, sih, optimistis meraih poin di nomor ganda, tinggal kita ambil di tunggalnya saja melawan Denmark. Kalau di tunggal pertama, mungkin kita masih fifty-fifty. Namun, di tunggal kedua dan ketiga, hitungan saya lebih ada harapan,” papar Herry.
Hal senada disampaikan Minarti, yang melihat penampilan para pemain putri sudah meningkat. ”Peluang pasti ada. Anak-anak sudah menunjukkan peningkatan, seperti Fitriani yang mulai menemukan polanya dan lebih percaya diri,” ujar pelatih tunggal putri itu.
Selain itu, juara dunia yunior Gregoria Mariska Tunjung memaksa juara dunia Nozomi Okuhara bermain rubber game. Indonesia pun bisa mengalahkan China di penyisihan grup. ”Hal itu bisa menjadi modal bahwa mereka tak terlalu jauh tertinggal. Jadi, kalau mereka mau bekerja lebih keras, tidak mustahil meraih kemenangan,” ujar Minarti.
Mengenai komposisi tim putri, Minarti mengatakan akan menunggu hingga April sebelum memutuskan pemain yang paling siap diterjunkan.
Dua turnamen
Sebelum mengikuti putaran final Piala Thomas dan Uber di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei, para pebulu tangkis harus menjalani dua turnamen penting, yakni All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia perorangan.
All England bergulir 14-18 Maret. Adapun Kejuaraan Asia perorangan akan diadakan di Wuhan, China, pada 24-19 April. Setelah itu barulah persiapan tim Indonesia difokuskan menghadapi Piala Thomas dan Uber.
Manajer tim Indonesia, sekaligus Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengatakan, berhasil mempertahankan gelar juara Asia memang menjadi gengsi tersendiri. Namun, Kejuaraan Beregu Asia merupakan target antara untuk mencapai prestasi pada ajang yang lebih tinggi, yaitu All England, final Piala Thomas dan Uber, Kejuaraan Dunia, serta Asian Games 2018.
”Satu demi satu target terpenuhi. Awalnya kami hanya memasang target menembus semifinal dan lolos kualifikasi Thomas-Uber. Tim putra dan putri mencapai hal itu. Untuk tim putra, hasilnya bahkan melebihi target dengan berhasil menjadi juara,” katanya.
Susy menjelaskan, dengan kemenangan tim putra pada Kejuaraan Beregu Asia, harapan untuk membawa pulang Piala Thomas semakin besar. (DNA/OKI)