JAKARTA, KOMPAS — Uji coba cabang voli Asian Games 2018 menjadi ajang unjuk kemampuan para pemain voli nasional yang masuk ke tim Indonesia 1 dan Indonesia 2. Dengan menunjukkan permainan terbaik, mereka berharap terpilih dalam seleksi skuad inti bola voli Indonesia untuk Asian Games Jakarta-Palembang 2018 yang akan bergulir pada 18 Agustus-2 September.
Motivasi menunjukkan permainan terbaik itu tecermin dari serangkaian pertandingan di Stadion Tenis Tertutup Senayan, Jakarta. Pada laga Selasa (13/2), Indonesia 1 menang atas Jepang, 3-2 (21-25, 21-25, 25-21, 28-26, 15-10). Indonesia 1 bersusah payah menundukkan Jepang yang bermain kompak dan disiplin.
Adapun Indonesia 2, kemarin, menaklukkan Hong Kong, 3-0 (25-21, 25-18, 25-20). Indonesia 2 tidak mendapatkan perlawanan berarti dari Hong Kong. Atas hasil tersebut, di laga semifinal yang berlangsung Rabu ini, Indonesia 1 bertemu Hong Kong, sementara Indonesia 2 bertemu Jepang.
Kapten Indonesia 1, Agung Seganti, mengakui, dirinya berusaha menampilkan yang terbaik agar bisa tampil di Asian Games yang belum pernah ia ikuti. Kapten tim Indonesia 2, Aji Maulana, juga memiliki ambisi masuk tim inti voli.
”Di Asian Games Guangzhou 2010, nama saya dicoret dari skuad karena masih yunior. Di Asian Games Incheon 2015, (tim voli) Indonesia tidak ikut serta. Di Asian Games 2018, Indonesia pasti tampil dan saya bertekad bisa ikut. Sebab, belum tentu Asian Games ke depan Indonesia ikut atau saya masih bisa tampil mengingat usia tak muda lagi,” ujar Agung Seganti.
Saat ini, timnas voli Indonesia belum menentukan skuad yang akan berlaga dalam Asian Games. ”Setelah putaran kedua Proliga, jajaran pelatih akan menentukan skuad utama Indonesia di Asian Games 2018. Nantinya, kami akan bawa mereka try out ke luar negeri, kemungkinan besar ke Myanmar untuk mengikuti suatu kejuaraan,” kata Pelatih Indonesia 1 sekaligus staf pelatih timnas Andri Widiyatmoko.
Pencak silat
Dari uji coba cabang pencak silat di Pedepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, kemarin, empat dari lima pesilat Indonesia kategori tanding melaju ke final. Pada laga Senin, empat pesilat Indonesia juga memastikan lolos ke final yang akan berlangsung pada Kamis (15/2).
Kedelapan pesilat tersebut terdiri dari enam pesilat putra, yakni Abdul Malik (kelas B), M Yachser Arafa (kelas C), Iqbal Chandra Pratama (kelas D), Komang Harik Adi Putra (kelas E), Ausri Bayusro (kelas I), dan Eko Febrianto (kelas J), serta dua pesilat putri, yakni Nirmalasari Octaviani (kelas B) dan Pipiet Kamelia (kelas D).
Pada laga semifinal kemarin, hanya satu pesilat Indonesia, yakni Selly Ardiani, yang kalah dari lawannya, pesilat Malaysia, Siti Shazwana. Selly turun di kelas C dan kalah dengan skor telak 0-5.
Menurut pelatih teknik tim pencak silat Indonesia kategori tanding, Abas Akbar, kemenangan maupun kegagalan pesilat akan menjadi bahan evaluasi untuk menghadapi Asian Games.
”Kita akan mempersiapkan pesilat supaya lebih percaya diri dan menunjukkan tekad pantang menyerah dalam menghadapi lawan,” tegas Abas.
Pesilat putri Pipiet Kamelia mengatakan, ia akan terus mengoptimalkan teknik silatnya seperti tendangan, bantingan, dan guntingan. Pada laga final nanti, Pipit akan melawan pesilat Filipina, Trisha Marie Leda.
”Saya sudah pernah bertemu dan bertanding dengan lawan di final nanti pada kejuaraan pencak silat di Korea (Selatan) beberapa waktu lalu. Saya akan memanfaatkan pengalaman dari pertandingan sebelumnya dengan dia,” ujar Pipiet.(DD15/NIC/DRI)