BANDUNG, KOMPAS — Persib Bandung bekerja sama dengan klub Serie A Liga Italia, Inter Milan, meluncurkan Akademi Persib di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/2). Kerja sama itu fokus pada pembinaan pemain usia dini sebagai fondasi membangun klub sepak bola profesional.
”Dengan menggandeng Akademi Inter sebagai salah satu yang terbaik di dunia, ini membuka jalan mewujudkan mimpi-mimpi anak Indonesia menjadi bintang sepak bola,” ujar General Manager Diklat Persib Yoyo S Adiredja, kemarin.
Kerja sama dengan Akademi Inter sudah dimulai dalam pembinaan pelatih Akademi Persib. Sejumlah 17 pelatih Akademi Persib dilatih kurikulum pembinaan pemain usia dini, langsung oleh Pelatih Kepala Akademi Inter Andrea Ratti.
Akademi Persib akan membina pemain berusia 10-16 tahun. Latihan digelar di sejumlah lapangan di Bandung dan sekitarnya, yang terbagi dalam beberapa kelompok umur.
Pembinaan karakter
Menurut Yoyo, Akademi Persib tidak sekadar melatih kemampuan teknik dan keahlian pemain. Karakter juga perlu dibina sejak dini untuk menumbuhkan jiwa sportif sehingga berkembang menjadi pemain profesional.
”Karakter itu sangat penting. Bagaimana agar pemain berjiwa sportif, jujur, gigih, dan saling menghormati. Ini modal penting untuk sukses menjadi pemain sepak bola,” ujarnya.
Yoyo berharap Akademi Persib melahirkan pemain-pemain berbakat. Dengan begitu, skuad Persib dapat merekrut pemain dari akademi tersebut.
Wakil Presiden Klub Inter Milan Javier Zanetti mengaku bangga dapat bekerja sama dengan Persib yang dinilainya sebagai salah satu klub terbesar di Indonesia. Kerja sama itu diharapkan juga dapat membantu perkembangan sepak bola Indonesia di masa depan.
”Kami ingin membagikan keunggulan dalam membina pemain usia dini dan remaja serta pelatih lokal. Kami akan membantu anak-anak Indonesia untuk berkembang mencapai impiannya menjadi pemain sepak bola profesional,” ujar mantan kapten Inter Milan tersebut.
Menurut Zanetti, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perhatian besar terhadap sepak bola. Hal itu dapat dilihat dari suporter klub di Indonesia yang selalu ramai menonton di stadion.
Melalui kerja sama tersebut, pemain muda berbakat di Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke Italia untuk berlatih sepak bola. Sebab, kurikulum latihan Akademi Inter akan diterapkan di Akademi Persib.
Dalam kegiatan itu, Zanetti juga memberikan coaching clinic atau pelatihan kepada pemain Akademi Persib. Dia memberikan latihan teknik dasar mengoper dan menggiring bola. Puluhan anggota komunitas suporter Inter Milan Indonesia juga hadir menyaksikan kegiatan tersebut.
Berlatih di Milan
Director of Global Youth Business Akademi Inter Barbara Biggi mengatakan, berbagi kurikulum pembinaan pemain muda di akademi juga sudah diterapkan di sejumlah negara, di antaranya Brasil, Argentina, China, Kolombia, Jepang, Arab Saudi, dan beberapa negara di Eropa Timur.
Ia mengatakan, tak tertutup kemungkinan pemain Akademi Persib akan mendapat kesempatan berlatih di Milan. Namun, hal itu tetap ditentukan pada standar kemampuan teknik dan keahlian pemain.
”Tidak hanya Inter Milan, tetapi juga klub-klub top lainnya. Untuk itu, pembinaan pemain sejak dini sangat mendukung untuk menentukan karier pemain,” ujarnya. (TAM)