Para pebalap dan tim pendukung akan mempelajari serta menghafal setiap bagian sirkuit itu untuk mencapai hasil terbaik saat perebutan juara bergulir. Sirkuit Buriram akan menggelar seri balapan pada 7 Oktober.
”Memang kami belum sepenuhnya tahu apa yang akan kami hadapi di Buriram karena itu sirkuit baru untuk semua tim dan pebalap MotoGP. Namun, kami sudah punya data dari tim Ducati Superbike yang beberapa kali balapan di sana. Mudah-mudahan informasi dari balapan Superbike (WSBK) itu juga bisa digunakan untuk motor kami,” kata Paolo Ciabatti, Direktur Olahraga Ducati, saat berkunjung ke Jakarta pada 1 Februari.
Hal serupa disampaikan pebalap tim Suzuki, Andrea Iannone, juga ketika datang ke Jakarta, 3 Februari. ”Tes di Buriram sangat menarik karena itu sirkuit yang baru bagi semua tim dan pebalap. Di sana semua tim belum punya pengalaman sehingga tergantung siapa yang paling siap,” ujar pebalap Italia tersebut.
Sirkuit Buriram yang berada di timur laut Bangkok dibangun pada 2014. Sirkuit yang memiliki lima tikungan ke kanan dan
tujuh tikungan ke kiri itu karakternya sangat berbeda dengan Sirkuit Sepang, Malaysia, yang digunakan para pebalap MotoGP pada uji coba akhir Januari lalu.
Sebagai sirkuit MotoGP baru, para pebalap bisa berlomba untuk mencatatkan namanya sebagai pembuat rekor demi rekor di Buriram. Namun, untuk mencetak rekor, para pebalap dan tim perlu bekerja keras menemukan setelan yang paling pas untuk sirkuit itu.
Ducati bukan satu-satunya tim yang punya ”keuntungan” karena memiliki tim yang berlaga di Superbike. Tim Yamaha, Aprilia, dan Honda pun memiliki tim Superbike sehingga bisa mendapatkan informasi mengenai karakter Sirkuit Buriram dan bagaimana setelan motor yang terbaik untuk kondisi di sirkuit itu.
Sebaliknya, tim Suzuki dan KTM harus memulai dari nol untuk mengumpulkan data guna memaksimalkan motor mereka di Sirkuit Buriram.
Inovasi aerodinamika
Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi, seperti dikutip situs resmi MotoGP, sudah mengindikasikan banyak sekali yang perlu dilihat pada uji coba di Thailand. Pabrikan motor Italia yang menjadi pionir pengembangan winglet (sirip aerodinamis) itu kemungkinan besar akan menunjukkan hasil inovasi terbarunya di Buriram.
Winglet dilarang oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM) pada 2017. Regulasi itu mendorong tim-tim MotoGP membuat inovasi menyatukan fairing dan winglet.
Tim Honda, yang di Sepang menggunakan fairing baru, kemungkinan besar akan memastikan lagi efektivitas fairing tersebut di Buriram. Trio pebalap Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa (Repsol Honda) serta Cal Crutchlow (LCR Honda), juga masih akan menguji mesin motor mereka, yang selama uji coba di Sirkuit Sepang belum dipacu dengan ”mode” menyerang.
Sementara tim Yamaha berharap bisa menggunakan udara panas di Buriram untuk mengukur dan memastikan daya cengkeram ban yang dipakai. Pabrikan motor Jepang itu masih belum menemukan solusi untuk mengatasi masalah daya cengkeram ban yang muncul pada sesi terakhir uji coba di Sepang.
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, juga kemungkinan akan mencoba lagi fairing di Buriram untuk menemukan fairing yang paling pas. (OKI)