JAKARTA, KOMPAS — Singapura dan Thailand menurunkan tim inti pencak silat dalam uji coba Asian Games 2018. Mereka terus menambah jam tarung bagi para pesilatnya agar bisa mencapai hasil optimal pada Asian Games, Agustus mendatang.
Dalam ajang uji coba ini, baik Singapura maupun Thailand menurunkan 10 pesilat yang berlaga dalam 16 nomor. Dari enam final nomor seni yang digelar Rabu (14/2) di Pedepokan Pencak Silat Nasional Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Singapura meraih satu medali emas yang diraih tunggal putra Muhammad Iqbal Abdulrahman dan satu perak dari beregu putri. Sementara Thailand meraih satu perunggu dari ganda putri Oraya Choosuwan dan Saowanee Chanthamunee.
Sheik Alau’ddin Yacoob Marican, manajer tim sekaligus pelatih kepala tim Singapura, mengakui, pada uji coba ini timnya tampil dengan kekuatan penuh untuk menambah jam tarung pesilat-pesilatnya. ”Semua ajang pencak silat di ujung dunia mana pun pasti akan kami ikuti, karena kami menilai ajang tersebut pasti sangat berarti, termasuk uji coba saat ini,” kata Sheik yang juga Presiden Federasi Pencak Silat Asia (FPSiA).
”Kami juga ingin memantau seberapa jauh pesilat bisa mengeluarkan semua teknik yang telah kami berikan kepada mereka. Setelah uji coba ini, kami akan melakukan evaluasi, di samping tentunya melihat peta kekuatan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan pelatih kepala tim Thailand Eakalak Chumpan. Menurut dia, tampil dengan kekuatan penuh pada ajang uji coba ini sangat penting untuk mencapai target dua emas pada Asian Games 2018. Namun, ia enggan menyebutkan dari nomor apa saja target medali emas itu.
”Kita lihat saja di Asian Games mendatang,” kata Eakalak yang sudah 8 tahun ini menangani tim pencak silat Thailand.
Pada final kemarin, tim tuan rumah Indonesia masih mendominasi dengan empat medali emas yang diraih dari ganda putra, beregu putra, ganda putri, dan beregu putri. Masih ada 10 nomor final yang digelar Kamis ini, meliputi tujuh nomor tanding putra dan tiga nomor tanding putri.
Pelatih kepala tim pencak silat Indonesia Rony Saifullah mengatakan, peta kekuatan sebenarnya pada Asian Games mendatang belum terlihat pada uji coba kali ini. Iran yang mengalami kemajuan pesat di cabang pencak silat tidak turut dalam uji coba ini.
Tinju
Dari uji coba cabang tinju yang digelar di Hall C JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Indonesia hanya meloloskan Mario Blasius Kali ke final kelas terbang ringan (46-49 kilogram) dan Grece Savon Simangunsong di kelas welter (69 kg). Di final, Mario akan melawan petinju India, Shyam Kumar Kakara, sedangkan Grece melawan petinju Thailand, Saylom Ardee.
”Petinju kita memang kalah pengalaman. Dari segi taktik, strategi, dan mental sudah terlihat jauh sekali dari lawan. Ini harus dibenahi dan kita masih punya waktu,” kata Johni Asadoma, Ketua Umum Pertina yang ikut menyaksikan laga.
Final hari ini akan mempertandingkan 10 kelas. India mendominasi dengan enam wakilnya di final, disusul Thailand (5), Filipina (3), serta Indonesia, Taiwan, dan Jepang (2). (NIC/IND)