BURIRAM, SENIN — Tim Repsol Honda akhirnya menyampaikan bahwa mereka telah menggunakan teknologi hasil pengembangan terbaru untuk motor mereka, yaitu penggunaan lengan ayun dari serat karbon. Meski komponen itu sebenarnya sudah pernah dicoba di beberapa sirkuit, selama ini Honda selalu menutupi penggunaan lengan ayun serat karbon tersebut.
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, dikutip Crash, Senin (19/2), mengatakan, ia pertama kali mencoba lengan ayun itu pada tes di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, November tahun lalu. Sementara Dani Pedrosa mulai mencobanya di Sirkuit Sepang, Malaysia, akhir Januari lalu. Akan tetapi, keduanya bisa merahasiakan hal itu hingga tes di Sirkuit Buriram, Thailand, akhir pekan lalu.
”Kami mencobanya beberapa kali di beberapa sirkuit berbeda, tidak sepanjang hari. Karena itu, kami bisa membandingkan dengan baik dan memutuskan dengan baik untuk ke depan, sebab ini prototipe baru dari Honda dan kami tidak 100 persen yakin,” ungkap Marquez.
Ducati telah menggunakan lengan ayun dari serat karbon dan hampir satu-satunya sejak akhir 2009. Valentino Rossi pernah mencoba sebuah desain baru dari aluminium pada 2012, tetapi tidak pernah digunakan untuk balapan karena bermasalah.
Penggunaan lengan ayun dari karbon bisa mengurangi bobot motor secara keseluruhan dan
di sisi lain memiliki kekerasan yang sama dengan bahan aluminium.
Dari laporan awal, Marquez dan Pedrosa sama-sama menyukai versi serat karbon itu dibandingkan dengan yang berbahan aluminium, tetapi juga belum bisa memastikan penggunaannya.
”Ini adalah versi yang sama dengan di Sepang,” kata Pedrosa yang membukukan lap tercepat di Buriram.
Pedrosa menambahkan, ada aspek positif dan negatif dari penggunaan lengan ayun itu. ”Secara umum ini karakternya berbeda. Karena itu, saat pertama kali akan sulit untuk mengetahui apakah Anda membuatnya sudah benar atau belum sebab kami belum punya pengalaman,” ujar Pedrosa yang akan terus menambah pengalaman dengan komponen teknologi
baru itu.
Marquez yang mencetak waktu tercepat ketiga di Buriram menyampaikan, dengan penggunaan lengan ayun serat karbon itu, motornya terasa lebih bergetar saat menggunakan ban bekas. ”Motor terasa lebih bergetar. Tampaknya daya cengkeram sedikit lebih baik (dengan lengan ayun karbon), tetapi dengan ban bekas getarannya menjadi berlebihan,” ujar empat kali juara dunia MotoGP itu.
Selain Honda, tim Aprilia juga dikabarkan akan menggunakan lengan ayun berbahan serat karbon pada musim 2018 ini.
KTM juga terlihat menggunakan lengan ayun berwarna hitam pada uji coba pramusim, tetapi tim tersebut mengatakan itu tidak terbuat dari serat karbon.
Selain mencoba lengan ayun karbon, Honda juga membawa sebuah fairing baru ke Thailand. Tim lain seperti Ducati, Suzuki, dan KTM juga mencoba desain fairing masing-masing.
Marquez menilai fairing baru Honda itu sebagai sebuah kompromi yang lebih baik ketimbang fairing yang lebih ekstrem yang digunakan di Sepang. Akan tetapi, Pedrosa tidak menyukai fairing itu karena tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tergantung nasib
Sementara itu, pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengakui, timnya bergantung pada ”nasib baik” untuk balapan pembuka musim 2018 di Qatar pada 18 Maret. Itu karena penuntasan masalah akselerasi bisa berjalan berbulan-bulan.
Rossi menyalahkan masalah itu pada sistem elektronik mo-
tornya, tetapi menambahkan bahwa usaha untuk memperbaikinya juga sulit karena performa motornya terus berubah dari hari ke hari. Pebalap Italia itu tidak yakin Yamaha sudah menemukan solusinya pada uji coba terakhir di Losail, Qatar, pada 1-3 Maret.
”Masalah besarnya adalah Anda tidak tahu apa yang bisa diharapkan. Ini seperti bermain kartu. Dan semua orang sangat kuat, sangat rapat selisih waktunya,” jelas Rossi.
Rossi menggambarkan situasi seperti ini juga dialaminya pada awal tahun lalu, di mana dirinya tak tahu apa yang akan berubah. ”Ini sebuah situasi yang aneh, yang hanya terjadi pada tahun lalu di sepanjang karier saya. Sejak tahun lalu, semua hal bisa berubah dengan cepat. Ini sebuah tes yang sulit untuk Yamaha,” ujar Rossi dikutip Motorsport, kemarin. (OKI)