Di cabang panjat tebing, program pelatnas telah dilaksanakan sejak April 2017. Selama pelatnas tersebut, sejumlah atlet telah meraih medali di sejumlah kejuaraan. Terakhir, atlet nomor kecepatan putra Aspar Jaelolo dan atlet nomor kecepatan putri Aries Susanti Rahayu meraih medali perak pada kejuaraan dunia panjat tebing di Wujiang dan Xiamen, China, Oktober lalu.
”Pelatnas dilakukan lebih awal karena panjat tebing tidak mengikuti SEA Games 2017. Sebelum menjalani pelatnas, atlet kita banyak yang tidak mampu meraih medali pada kejuaraan dunia. Setelah pelatnas diadakan, atlet dapat meraih perak dan merebut posisi kedua dalam kejuaraan Asia,” ujar Sekretaris Jenderal Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sapto Hardiono, Selasa (20/2).
Sapto menilai program pelatnas juga mampu membuat atlet memecahkan rekor waktu. Aspar, misalnya, mencatatkan waktu 5,30 detik saat latihan, melampaui rekor dunia kecepatan putra 5,40 detik. Aries juga mencatatkan waktu 6,98 detik saat latihan, mengungguli rekor dunia kecepatan putri 7,38 detik.
Saat ini, atlet panjat tebing Indonesia sedang melakukan pelatihan bersama dengan atlet China di arena panjat tebing Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada 19-28 Februari.
Meski sudah banyak cabang menjalankan pelatnas, disiplin papan seluncur (skateboard) belum menggelar pelatnas. Pelatih timnas papan seluncur Indonesia Yudi A Toengkagie mengatakan, pelatnas akan dilaksanakan pada awal Maret. ”Sebagian besar atlet akan mengikuti kejuaraan skate pro jam di Bali, Sabtu ini. Pelatnas baru akan dimulai seusai kejuaraan tersebut,” ujarnya.
Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) telah menyeleksi delapan atlet papan seluncur untuk Asian Games.
Menpora panggil FORKI
Di cabang karate, pelatnas telah bergulir sejak awal Februari di Ciloto, Jawa Barat. Namun, PB FORKI tidak memasukkan empat karateka elite di pelatnas itu. Padahal, keempat karateka itu paling berpeluang mempersembahkan medali di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Keempat karateka itu adalah Srunita Sari Sukatendel (kumite -50 kg putri), Cok Istri Agung Sanistyarani (kumite -61 kg putri), Sisilia Agustiani Ora (kata perseorangan putri), dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda (kata perseorangan putra).
Masalah itulah yang akan ditanyakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi kepada Ketua Umum PB FORKI Gatot Nurmantyo pada Rabu ini pukul 10.00. Pemanggilan itu tertuang dalam surat bertanggal 19 Februari dengan sifat ”sangat mendesak” dan ditandatangani Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
”Besok (Rabu ini), saya akan ke Kantor Menpora untuk menyerahkan SK (surat keputusan pelatnas karate) didampingi pelatih kepala Syamsuddin,” ujar Sekretaris Jenderal PB FORKI Lumban Sianipar. (DD15/NIC)