SURABAYA, KOMPAS — CLS Knights Indonesia kembali menelan kekalahan di ajang Liga Bola Basket ASEAN (ABL). Kekalahan terkini dengan skor 80-86, Rabu (21/2), dari Mono Vampire Thailand terasa lebih menyakitkan. Selain karena dialami di hadapan pendukung di GOR Kertajaya, Surabaya, tim tuan rumah juga sempat unggul.
Hingga kuarter ketiga tersisa 2 menit 28 detik, Knights masih unggul 57-48. Namun, keunggulan Mario Wuysang dan kawan-kawan segera terkejar. Jason Brickman, guard Vampire, mengawalinya dengan lemparan tiga angka. Saat upaya Knights menambah poin tertahan, forward Vampire menambah tujuh angka bagi timnya dari lay-up, dua lemparan bebas, dan lemparan tiga angka. Vampire menambah dua angka lagi sehingga kuarter ketiga berakhir dengan keunggulan Vampire, 60-57.
Di kuarter keempat, Knights bangkit hingga kembali unggul 78-77 saat laga tersisa kurang dari empat menit. Namun, setelah Kaleb Gemilang menyumbang dua angka, Knights gagal menambah poin lagi sampai pertandingan berakhir.
Kekalahan itu membuat Knights tak beranjak di posisi kedelapan dari sembilan tim ABL dengan tiga kali menang dan 12 kali kalah. Knights hanya setingkat di atas Formosa Dreamers (Taiwan) yang baru meraih satu kemenangan dari 15 laga.
Pada kompetisi tahun ini, Knights dan Dreamers adalah tim debutan. Bedanya, Knights merupakan klub bola basket yang berdiri sejak 1946 di Surabaya, sedangkan Dreamers menggantikan klub Taiwan lainnya, Kaohsiung Truth.
Sebelum dikalahkan Vampire, Knights takluk 75-100 di kandang Chong Son Kungfu (China), 8 Februari. Kembali ke Surabaya, Knights kalah dari San Miguel Alab Pilipinas, 73-80. Sepekan kemudian, Knights dikalahkan Saigon Heat (Vietnam), 88-93.
Seusai laga, Pelatih Knights Koko Nugroho mengatakan kecewa dengan kekalahan itu. Anak asuhnya memang sempat memimpin, tertinggal, lalu berbalik unggul dengan kombinasi lemparan dua angka dan tiga angka. Namun, setelah kembali tertinggal, akurasi lemparan para pemain Knights lemah.
Koko mengatakan, kekalahan harus dapat diterima dan tim harus tetap bersemangat menjalani laga tersisa.
Pelatih Vampire Douglas Marty menyatakan terkejut dengan penampilan tuan rumah. Namun, saat Knights akan mendapat momentum memperbesar keunggulan atau mengatasi ketertinggalan, Douglas meminta time out. Taktik itu jitu. ”Kami beruntung dapat menang di laga tandang ini, Knights sungguh sulit dikalahkan,” katanya. (BRO)