”Saya sesungguhnya ingin berlari cepat. Namun, masalah perut dalam dua hari terakhir sebelum lomba membuat saya tidak memiliki daya untuk berlari pada saat lomba hari ini. Saya kecewa. Padahal, saya sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” ujar Kipsang dalam cuitan di akun Twitter-nya.
Menurut laporan wartawan Kompas, Agus Hermawan, yang mengikuti lomba maraton itu, menjelang start pada Minggu pagi, nama Wilson Kipsang sempat dibacakan pembawa acara. Nama juara bertahan itu disambut tepuk tangan oleh sekitar 35.000 peserta dari 145 negara.
Kipsang menjadi sorotan karena menargetkan menyelesaikan lomba lari berkategori IAAF Gold Label dan salah satu World Major Marathon itu dalam waktu 2 jam 2 menit 50 detik. Target itu untuk memecahkan rekor dunia 2 jam 2 menit 57 detik atas nama Dennis Kipruto (Kenya) yang dicetak pada Maraton Berlin 2014. Tahun lalu, Kipsang menjuarai Maraton Tokyo dengan catatan waktu 2 jam 3 menit 58 detik.
Gelar juara Maraton Tokyo 2018 akhirnya direbut rekan senegara Kipsang, Dickson Chumba, dengan catatan waktu 2 jam 5 menit 30 detik. Peringkat kedua diraih pelari Jepang, Yuta Shitara (2 jam 6 menit 11 detik), diikuti pelari Kenya, Amos Kipruti (2 jam 6 menit 33 detik).
Di kelas putri, gelar juara direbut atlet Etiopia, Birhande Dibaba, dengan waktu 2 jam 19 menit 51 detik. Posisi kedua diraih Ruti Aga juga dari Etiopia (2 jam 21 menit 19 detik) dan Amy Cragg dari Amerika Serikat di tempat ketiga (2 jam 21 menit 42 detik).
Cuaca
Saat lomba berlangsung, kemarin, suhu udara berkisar 5 derajat celsius, cuaca mendung sepanjang hari, dan angin bertiup kencang. Di 5 kilometer pertama, para pelari langsung disajikan turunan, membuat sejumlah peserta terpancing dan tancap gas. Euforia berlari menyebabkan sejumlah pelari melupakan pace yang sesuai dengan mereka.
Maraton Tokyo berlangsung sangat luar biasa karena sangat tertib dan sistematis. Warga Tokyo pun sepanjang 42 kilometer tanpa henti memberikan semangat kepada para pelari. Sejumlah hiburan kesenian, sajian makanan dan minuman yang ditawarkan warga kepada para pelari menambah meriah dan semangat para pelari.